31 Maret 2010

makalah syarat PKD PMII

PERAN KADER DALAM MENGEMBANGKAN POTENSI DI LOKALITAS (KOMISARIAT FAKULTAS DAKWAH)
Oleh: A. Nafiysul Qodar
Anggota PMII KOMFAKDA

A. PENDAHULUAN
Berorganisasi merupakan hal penting bagi manusia. Karena manusia merupakan makhluk sosial yang tidak mampu hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Bagitu juga dengan mahasiswa, sebagian besar mahasiswa menganggap penting berorganisasi, karena dapat membantu pendewasaan dan dapat mengembangkan potensi pada dirinya. Disamping itu juga terdapat beberapa mahasiswa yang tidak mau berorganisasi, karena akan menghambat kegiatan akademiknya. Hal tersebut kembali pada individu masing-masing.
PMII merupakan organisasi mahasiswa yang lahir atas hasrat mahasiswa yang tidak mempunyai tempat yang mampu menampung aspirasinya. Dalam prakteknya, kader PMII juga dituntut mampu mengembangkan potensinya dengan menciptakan segala bentuk fasilitas yang dapat memudahkan pengembangan potensi tersebut.
Di sini penulis mencoba membahas sedikit tentang peranan kader PMII Komfakda dalam mengembangkan potensinya.

B. PEMBAHASAN

b.i. Sejarah Berdiri PMII
Organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) lahir dari organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di Indonesia yaitu Nahdlatul Ulama’ (NU) pada tanggal 17 April 1960. Ide lahirnya PMII muncul dari hasrat yang kuat kalangan mahasiswa NU untuk membentuk sebuah organisasi yang menjadi tempat berkumpul dan beraktifitas bagi mereka. Padahal pada waktu itu sudah berdiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), sementara anggota dan pengurusnya banyak yang dari mahasiswa. Namun keberadaan IPNU pada saat itu dianggap tidak mampu menampung aspirasi Mahasiswa NU. Maka, beberapa mahasiswa NU berusaha mendirikan Organisasi Mahasiswa. Pertama, kondisi objektif antara keinginan dan harapan mahasiswa serta dinamika yang terjadi berbeda dengan keinginan para pelajar. Kedua, dengan hanya membentuk departemen dalam IPNU mahasiswa NU tidak bisa masuk PPMI (Persatuan Perhimpunan Mahasiswa Indonesia), karena PPMI hanya menampung ormas mahasiswa.
Sebenarnya keinginan untuk membentuk sebuah organisasi mahasiswa sudah ada sejak Muktamar II IPNU tahun 1959 di Pekalongan Jawa Tengah. Akan tetapi belum mendapat respon yang serius, karena IPNU sendiri pada waktu itu masih memerlukan pembenahan. IPNU yang masih dalam proses establish dikhawatirkan tidak ada yang mengurusi.
Puncak dari perhelatan dibentuk atau tidaknya organisasi mahasiswa NU adalah ketika IPNU menyelenggarakan konferensi besar pada tanggal 14-17 Maret 1960 di Kaliurang Yogyakarta. Diawali oleh Isma’il Makky selaku ketua departemen Perguruan Tinggi (IPNU) dan M. Hartono, BA (mantan Wakil Pimpinan usaha Harian Pelita Jakarta), akhirnya forum konferensi membuat keputusan tentang perlunya didirikan organisasi mahasiswa NU. Lalu dibentuklah panitia sponsor pendiri yang beranggotakan 14 orang, yang dilanjutkan dengan musyawarah mahasiswa NU yang diselenggarakan di Surabaya, yang sebelumnya PBNU sudah merestui. Dan pada tanggal 17 April 1960 secara sah PMII dinyatakan berdiri dan H. Mahbub Djunaidi dinyatakan sebagai ketua terpilih pertama.
Beberapa bulan setelah berdirinya PMII, maka timbul hasrat dari mahasiswa NU yang ada di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (AIDA pada waktu itu) untuk mendirikan PMII Cabang Ciputat. Hasrat tersebut timbul dari sahabat-sahabat mantan anggota IPNU dan GP ANSHOR bahkan aktifis NU. Dengan hasrat yang membara, maka tanggal 18-22 Juni 1960 diadakan sidang DEMA (sementara) IAIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta) dengan perwakilan-perwakilan DEMA IAIN Syarif Hidayatullah (Jakarta). Diantara utusan dari Yogyakarta hadir sahabat Ismail Makky (dosen Fakultas Syari’ah IAIN Syarif Hidayatullah), memberikan penjelasan tentang mendesaknya didirikan PMII Cabang Ciputat yang kemudian mendapat tanggapan dan respon yang positif. Namun karena adanya beberapa hal sehingga tertunda sampai masuknya mahasiswa baru IAIN Jakarta. Kemudian sahabat Fakhruddin AH, Zamroni dan Chotibul Umam melakukan pertemuan untuk merealisasikan ide pembentukan PMII Cabang Ciputat. Setelah beberapa usaha dilaksanakan, rencana ini mendapat dukungan sebanyak 54 Orang yang kemudian sekaligus menyatakan diri sebagai anggota pertama kali untuk PMII Cabang Ciputat.
Langkah selanjutnya adalah mengadakan pertemuan semua anggota di gedung IAIN Jakarta pada tanggal 9 September 1960, kemudian memutuskan penambahan dan penyempurnaan panitia pembentukan PMII Cabang Ciputat. Tercatat diantaranya adalah sahabat M. Yasin, Ari Amnan dan Abdurahman K. Kemudian panitia mengadakan sharing dengan sahabat-sahabat calon pengurus. Setelah tersusun calon pengurus dengan lengkap, maka pada tanggal 12 Januari 1961 secara resmi PMII disahkan ketua Ulama Menteri Agama RI Mr. Sjiss Tjangraningrat (Alm), Dekan Fakultas Tarbiyah Prof. H. Mubangrono Anjojo (Alm), para dosen, Senat Mahasiswa, ketua PB PMII H. Mahbub Junaedi dan jajarannya, dan utusan HMI Cabang Jakarta.
PMII Ciputat adalah salah satunya PMII tingkat Cabang yang berdomisili di tingkat kecamatan, karena enam puluh delapan lainnya di seluruh Indonesia berdomisili di tingkat kabupaten. PMII Ciputat adalah organisasi ekstra kampus pertama tingkat Cabang di lingkungan IAIN Jakarta, dan selanjutnya, berdirilah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan pada bulan Februari 1961 didirikan pula Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Ciputat.

b.ii. Peran Kader PMII Komfakda dalam Mengembangkan Potensi Anggota di Komisariat Saat Ini
PMII berbeda dengan organisasi mahasiswa lainnya. PMII merupakan organisasi mahasiswa yang lebih menekankan pada pergerakan. PMII juga merupakan organisasi mahasiswa yang lahir dari ormas Nahdhatul Ulama (NU) yang tentunya tidak lepas dari ideologi Ahlusunnah Wal Jama’ah.
PMII cabang Ciputat merupakan satu-satunya PMII cabang yang berada di tingkat kecamatan. Dan mayoritas anggotanya berasal dari mahasiswa UIN Jakarta. PMII Cabang Ciputat membawahi beberapa Komisariat yang berada di Fakultas-fakultas UIN dan Perguruan Tinggi lainnya.
Namun saat ini, turut dengan berkembangnya zaman dan perubahan pola pikir yang disebabkan oleh pergesekan pergaulan dan cara hidup yang glamour. Ideologi PMII hanya dianggap sebagai teori saja. Meskipun masih ada sebagian kecil anggota PMII yang masih menggunakan dan berjalan sesuai dengan koridor aswaja dan pancasila. Keuangan yang Maha Kuasa merupakan ideologi yang diplesetkan, namun dalam prakteknya merupakan dasar dalam segala aktivitas dan pergerakan. Mahasiswa sekarang susah diajak bergerak tanpa adanya timbal balik yang seimbang yang lebih pada segi materi. Hal ini merupakan tantangan bagi semua anggota untuk tetap mempertahankan keberadaan dan fungsi PMII sebagai organisasi mahasiswa yang menampung aspirasi anggotanya dan masyarakat Indonesia umumnya. Dan tantangan untuk tetap melakukan re-generasi dan kaderisasi pada organisasi.
Sesuai dengan ilmu yang dimiliki anggotanya dalam bidang sosial, di Komisariat Fakultas Dakwah (KOMFAKDA) potensi yang cocok untuk dikembangkan adalah SDM untuk kegiatan sosial. Yakni dengan mendirikan EO (Event Organizer) yang bergerak dibidang sosial. Seperti membuat kepanitiaan Pesantren Kilat, santunan anak yatim, advokasi anak jalanan dan pedagang kaki lima, dan sebagainya. Dimana kegiatan ini nantinya bisa berkembang menjadi sebuah LSM. Hal ini dapat dijadikan sebagai media pembelajaran dan pemasukan untuk organisasi dan kesejahteraan anggota.

C. PENUTUP

PMII adalah organisasi mahasiswa yang merupakan embrio dari ormas Nahdhatul Ulama dengan idologi Pancasila dan Aswaja. Namun, turut dengan perkembangan zaman dan perubahan pola pikir anggotanya, menuntut kader-kader PMII untuk lebih kreatif dan kompetitif dalam menghadapi terpaan zaman yang dapat mempengaruhi eksistensi organisasi.
PMII Komfakda misalnya, yang memiliki kader yang ahli dalam bidang sosial. Dapat mengembangkan SDM anggotanya di bidang sosial, dengan mendirikan semacam EO atau LSO.
Dan semoga ini tidak hanya menjadi catatan, tetapi merupakan cambuk buat kita semua agar dapat merealisasikan di komisariat guna kemajuan dan kesejahteraan organisasi.
Demikian makalah ini saya susun, semoga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi kita semua.