20 Desember 2009

MAKALAH PTK

IMPLIKASI REVOLUSI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MASYARAKAT INDONESIA

oleh: A. Nafiysul Qodar, Aby Sakti, Wildah, Yulianti Batubara


I. PENDAHULUAN
Pada umumnya setiap orang kini merasakan sendiri betapa hebatnya perkembangan sistem komunikasi modern yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan yang dicapai di bidang media cetak, televisi, komputer, dan kemudian apa yang sekarang dikenal sebagai saluran multimedia telah menyajikan serangkaian pelayanan informasi yang tak terbayangkan sebelumnya. Semua itu merupakan produk dari revolusi informasi yang bersumber dari kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi elektronika, komputer dan telekomunikasi.
Sebagai hasilnya, kita merasakan bahwa kini dunia menjadi “sempit”. Karena mudahnya saling berhubungan di manapun Anda berada, sekarang Anda seolah-olah tak merasakan lagi jarak geografis yang membentang dari satu tempat ke tempat yang lain. Sekarang orang merasakan sendiri apa yang sekitar dua puluh tahun yang silam dikemukakan oleh ahli komunikasi dari Kanada, Mc Luhan, yaitu tentang gejala terciptanya global village atau desa dunia. Ungkapan ini menunjukkan bahwa sekalipun dunia begitu luas dan besar, namun dengan kemajuan teknologi komunikasi yang membuat semua lokasi dapat dihubungkan, orang bisa berbicara satu sama lain setiap waktu diperlukan, akhirnya terasa bahwa dunia hanyalah sebuah “desa”.
Dalam kegiatan belajar berikut ini akan kita bahas bagaimana implikasi revolusi komunikasi bagi masyarakat kita, dan bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh revolusi tersebut di beberapa bidang kehidupan.

II. PEMBAHASAN

Perubahan yang terjadi di bidang komunikasi, dimulai dari bentuk komunikasi yang sederhana sampai pada komunikasi elektronik. Perubahan yang cepat terutama pada abad 20 ini oleh sejumlah ahli dikatakan sebagai revolusi komunikasi. Menurut Dissayanake, revolusi komunikasi merupakan peledakan (eksplosi) teknologi komunikasi. Hal ini bisa kita lihat dengan meningkatnya penggunaan satelit, mikroprosesor, komputer dan pelayanan radio tingkat tinggi.
Revolusi komunikasi sendiri adalah salah satu dari beberapa revolusi yang juga terjadi di berbagai bidang. Misalnya, revolusi politik, pendidikan, pertanian, industri. Revolusi ini sendiri muncul dengan didorong kemajuan teknologi yang menawarkan berbagai resources informasi dan komunikasi yang luas. Oleh karena itu, kita tidak akan tahu dengan pasti bagaimana bentuk akhir dari gerak perubahan itu. Namun, yang pasti bentuk itu nantinya akan berbeda dari apa yang ada selama ini.
Revolusi komunikasi tidak memiliki penyebab dan dampak tunggal, melainkan sangat kompleks. Revolusi komunikasi didasarkan pada pengembangan teknologi cetak dan produksi barang-barang cetak yang hingga sekarang telah berkembang mencapai era new media. Akibatnya, terjadi perkembangan besar-besaran dalam proses penyampaian informasi.
Gejala mendunianya segala sesuatu dalam perkembangan kehidupan dewasa ini, disebut Globalisasi. Ciri utamanya, setiap kejadian atau perkembangan disuatu tempat di salah satu belahan dunia bisa langsung segara menimbulkan pengaruh pada belahan bumi yang lain dalam waktu yang tidak lama. Perkembangan globalisasi ini, bagaimanapun adalah produk dari revolusi komunikasi. Orang pun mulai mencetuskan tentang dunia tanpa batas.
Revolusi komunikasi menyebabkan meluasnya informasi ke segala arah. Proses penyampaian informasi pun berbeda dari masyarakat tradisional yang harus melakukan interaksi antara satu orang ke orang lain secara langsung. Namun kini, proses penyebaran informasi dilakukan melalui media publik atau media massa. Publik itu sendiri adalah sejumlah orang yang terekspose kepada rangsangan yang sama dan memiliki kesamaan, bahkan tanpa berinteraksi satu sama lainnya. Media massa memudahkan interaksi sosial untuk kesamaan budaya informasi dan orientasi fakta dan nilai-nilai bisa diketahui tanpa interaksi antar manusia. Keyakinan sebagian orang yang dinilai sebagai hal yang nyata dan bernilai sekarang bisa dikontrol dari kejauhan, terpisah dan di luar dari mereka yang meyakininya. Secara historis, publik terdiri dari orang-orang yang terbiasa mendapatkan berita dan orientasi dari media massa umum yang mengandung informasi dan orientasi beragam yang disebarkan oleh para pengusaha dan perusahaan. Revolusi komunikasi juga berdampak terhadap media massa, baik dari isi berita maupun tata cara penyampaiannya. Perusahaan media yang dulunya kokoh bisa menjadi limbung akibat terpaan revolusi itu. Menurut ekonom Joseph Schumpeter : Tidak ada perusahaan yang bisa terus menggunakan cara-cara lama atau terus mengejar tujuan-tujuan lama. Jika manajemen tetap pada bisnis rutin, maka akan tiba saatnya perusahaan itu tidak mampu membayar bunga kredit, bahkan menutup biaya penyusutan peralatan kerja. Maksudnya adalah tidak ada yang abadi dalam perusahaan, perubahan akan selalu terjadi baik berupa kemajuan atau kemerosotan. Sebab alamiah kematian menurutnya adalah kegagalan berinovasi.
Secara keseluran dapat dikemukakan bahwa implikasi utama perkembangan teknologi komunikasi terhadap sistem komunikasi di tanah air adalah sebagai berikut:
a. Telah meningkatkan ketersediaan layanan informasi, dan hiburan berlipat ganda dibanding dengan keadaan sebelumnya. Perkembangan terakhir menunjukkan, antara lain, di bidang media cetak, telah diterapkan teknologi cetak jarak jauh dalam bentuk kerja sama antara surat-kabar Jakarta dengan surat-kabar Semarang. Sedangkan di bidang penyiaran, selain stasiun penyiaran milik pemerintah, beroperasi pula sejumlah stasiun radio dan televisi swasta yang dapat dikonsumsi oleh khalayak di lingkungan masing-masing.
b. Telah meningkatkan jangkauan layanan informasi dan hiburan kesemua wilayah tanah air. Dapat dikatakan hampir seluruh bagian wilayah tanah air sekarang ini telah dimungkinkan untuk dijangkau oleh berbagai pelayanan informasi.
c. Menyajikan macam-macam isi informasi dan hiburan dari segala penjuru dunia dengan aneka latar belakang nilai-nilai sosial dan budaya masing-masing.
Dengan tersediayanya berbagai macam layanan tersebut, khalayak dapat memilih mana yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Dengan daya jangkau dan kecepatan tinggi, layanan informasi kini boleh dikatakan dapat mencapai seluruh khalayak yangt dituju dimanapun mereka berada. Namun ketersediaan dan jangkauan tersebut justru dapat menimbulkan masalah karena isi informasi dan hiburan yang disajikan tidak semuanya sesuai dengan nilai dan norma budaya bangsa kita. Namun yang terpenting bagi kita sesungguhnya adalah bagaimana mendayagunakan implikasi yang positif sambil berupaya memperkecil implikasi yang dipandang bersifat negatif.
Akan tetapi kemajuan teknologi komunikasi membawa serta sejumlah dampak negatif yang cukup membuat para pengamat untuk merasa khawatir bahwa bila hal itu tidak dapat dicegah ataupun diperkecil, akan menimbulkan berbagai akibat yang tidak diinginkan. Pada tahun 1973, Parker telah berusaha memperkirakan beberapa dampak negatif dari berkembangnya teknologi komunikasi sebagai berikut:
1. Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyediaan dan pemanfaatan informasi.
Jika tidak diatur begitu rupa, kecenderungan yang terjadi bahwa pengelolaan dan penyediaan teknologi komunikasi akan terpusat pada beberapa kalangan tertentu saja. Teknologi komunikasi sudah jelas akan mempengaruhi struktur dasar dan proses pengambilan keputusan dalam masyarakat, karena hal itu ikut menentuan siapa yang dapat berkomunikasi dengan siapa, dan siapa yang dapat memperoleh sesuatu informasi tentang apa. Perkembangan tersebut memungkinkan timbulnya monopoli dalam pengelolaan dan penyediaan, serta pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.
2. Tidak meratanya distribusi informasi.
Faktor biaya menyebabkan kecenderungan bahwa yang akan mengelola teknologi komunikasi terutama mereka yang bermodal kuat. Apabila kecenderungan ini tidak diimbangi dengan tindakan langsung oleh pemerintah, maka kaum pengusahalah yang akan mendominasi bidang ini. Kalau pengusaha teknologi komunikasi sepenuhnya ditangani oleh kaum swasta, sudah tentu pertimbangan utama mereka sebagaimana layaknya kaum bisnis adalah mengejar keuntungan finansial lebih dulu, baru menyusul pertimbangan lainnya, kalaupun ada. Akibat langsung dari kecenderungan ini tentunya, hanya mereka yang kuat menanggung ongkos dan harga yang dikenakan oleh pengusaha yang dapat menikmati pelayanan teknologi komunikasi. Akibat lainnya, mereka yang telah berkecukupan informasi, akan semakin tertinggal dalam perolehan informasinya.
3. Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif.
Bentuk utama informasi jenis ini adalah hiburan dan iklan. Padahal bila pasar informasi hanya dipenuhi oleh pesan pesan hiburan dan promosi, dengan sendirinya kehidupan masyarakat sehari-hari akan penuh dengan hal-hal semacam itu. Sedangkan informasi yang bersifat edukatif karena potensinya untuk mendatangkan keuntungan komersial lebih kecil atau terkadang tidak ada sama sekali, lantas diabaikan. Kalaupun ada, disisipkan sekedar sebagai pemoles. Dominannya isi informasi yang non edukatif tadi telah mendorong kekhawatiran para ahli akan akibat yang dapat ditimbulkannya kelak bagi kehidupan masyarakat.
4. Terjadinya polusi informasi.
Polusi informasi timbul apabila kompetisi yang hebat terjadi dalam merebut perhatian khalayak, srta jika tidak ada mekanisme pengendalian yang efektif untuk mencegahnya. Jika hal ini terjadi, menurut Gabor (1973) tercermin dari penuhnya media massa dengan penyiaran informasi tentang skandal, kekerasan, dan pornografis. Dalam keadaan seperti itu, maka aturan yang berlaku secara ekonomi adalah siapa yang berhasil memancing dan memuaskan selera pembeli, dialah yang akan mereguk keuntungan.
5. Terjadinya invasi terhadap privacy.
Masalah privacy merupakan suatu yang amat penting terutama dinegara-negara barat. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, maka pesat pula pertumbuhan berbagai perusahaan pengumpulan, pelayanan, dan pendistribusian segala jenis data termasuk yang bersifat pribadi. Dalam aktivitas perusahaan informasi tersebut kemudian terkumpul berbagai macam data mengenai segala aspek kehidupan anggota masyarakat. Data yang dimaksud, bisa saja diperdagangkan tanpa sepengetahuan, apalagi persetujuan yang bersangkutan. Keadaan seperti itu dikhawatirkan akan membuka peluang bagi terjadinya intervensi kedalam kehidupan pribadi seseorang yang menyebabkan tidak terjaminnya lagi privacy. Itulah sebabnya timbul berbagai reaksi yang menuntut dilindunginya privacy setiap anggota masyarakat dari kemungkinan penyalahgunaan informasi yang mungkin timul dari kemajuan teknologi komunikasi.
6. Timbulnya permasalahan berkenaan dengan hak cipta.
Kemampuan sarana teknologi komunikasi untuk menyimpan, memperbanyak, menampilkan kembali informasi apa saja yang berhasil diperoleh, juga menimbulkan masalah yang berkaitan dengan hak cipta. Kemajuan satelit komunikasi misalnya, telah memungkinkan dilampauinya batas-batas wilayah suatu negara atau pemerintahan. Perkembangan ini menimbulkan masalah dalam perlindungan terhadap hak cipta atas karya-karya kreatif yang tadinya dujamin undang-undang. Perlindungan tersebut menjadi semakin sukar terutama disebabkan semakin canggihnya kemampuan teknologi komunikasi yang muncul.

Dampak Sosial, Ekonomi dan Politik Globalisasi
Revolusi komunikasi dan informasi yang melanda dunia membawa implikasi positif dan negatif. Implikasi ini pada gilirannya akan berakibat atau berdampak pada bidang sosial, ekonomi, dan politik.
1. Dalam bidang politik, perkembangan teknologi komunikasi mempercepat proses integrasi nasional. Implikasi yang perlu disadari adalah adanya pengaruh komunikasi dan informasi dunia yang melanda generasi muda.
2. Dalam bidang ekonomi, perkembangan teknologi komunikasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat di samping dampak yang positif dan negatif.
3. Dalam bidang sosial, perkembangan teknologi komunikasi telah mendorong lahirnya kembali nasionalisme kebudayaan.

Dampak lain dari revolusi komunikasi, yakni:
1. Sumber informasi dan hiburan bagi masyarakat akan jauh lebih banyak dan beragam, sehingga akan melipatgandakan kompetisi. Tiap media harus bekerja lebih keras untuk memperoleh khalayak, dan sedapat mungkin menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi.
2. Komunikasi tidak hanya berlangsung orang ke orang atau orang ke media, namun juga bisa mesin ke mesin. Komputer canggih bisa berkomunikasi sendiri satu sama lain.
3. Khalayak menjadi terfragmentasi. Tidak ada lagi orang yang hanya menjadi khalayak bagi satu jenis media saja.
4. Jenis-jenis media–buku, koran, majalah, radio, film, televisi–kini tidak lagi berdiri sendiri. Misalnya, televisi juga menyediakan jasa teleteks yang berfungsi seperti koran. Sedangkan koran kini sering memberikan suplemen cukup tebal tentang suatu topik sehingga fungsinya menyerupai buku.
5. Pudarnya pemilahan antara komunikasi individual dan komunikasi massa. Di satu sisi, teknologi memungkinkan penggunaan produk komunikasi massa secara individual, atau disesuaikan dengan selera individual. Di sisi lain, hal itu menjadikan komunikasi personal sebagai komunikasi publik.
6. Media-media berjalan beriringan. Media cetak tradisional tidak akan hilang oleh munculnya teknologi baru. Sebagai contoh: Masih eksisnya (bahkan bertambah) peminat novel, buku, majalah, dll. meskipun telah muncul media baru dengan segala kemudahan akses yang ditawarkannya. Keistimewaan media cetak antara lain, saat pembaca tidak tahu apa yang ingin dibacanya, namun ia akan menemukannya setelah membolak-balik korannya. Selama manusia masih mempunyai keingintahuan intelektual, kebiasaan itu takkan hilang, dan perlu waktu lama sistem informasi otomatis akan menggantikannya.
7. Membuka jalan globalisasi. Keberadaan teknologi baru memiliki peluang besar untuk menyebarkan budaya-budaya luar, yang akhirnya melahirkan suatu budaya baru akibat akulturasi (contoh: budaya hybrid). Hal ini merupakan ancaman serius bagi budaya nasional yang perlahan dapat terkikis atau bahkan hilang sama sekali.

III. PENUTUP

Implikasi revolusi komunikasi membawa dampak positif dan negatif bagi semua khalayak dalam pembahasan ini khususnya masyarakat Indonesia. Produk dari revolusi komunikasi ini adalah terjadinya globalisasi dunia. Di mana perkembangan komunikasi sangat pesat dan luas tanpa mengenal batas geografis, dan seakan-akan dunia ini sempit karena kemudahan mengakses segala sesuatu.
PERSAUDARAAN DAN PERSATUAN ANTAR UMAT MUSLIM

Asslamu’alaikum Wr. Wb.

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين وعلى أمور الدنيا و الدين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا ومولنا محمد وعلى أله وصحبه و سلم أجمعين. وقال الله تعالى فى كتابه الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم، واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تتفرقوا. الأية. أما بعد.

Yang saya hormati, para Alim ‘Ulama …
Yang saya hormati, Aparat Pemerintah dan Aparat Keamanan…
Dan para hadirin yang dirahmati Allah…
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah swt atas segala nikmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul dan bermuwajjahah di tempat yang penuh barakah ini dalam keadaan sehat wal afiat, amin… amin… amin… ya Rabbal ‘Alamin…
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad saw. Yang telah menunjukkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, dan dari zaman biadab menuju zaman yang beradab, yaitu dengan tersiarnya ajaran Islam.
Hadirin yang diberkahi Allah, pada kesempatan ini marilah kita bersama-sama meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Juga mari kita tingkatkan persatuan dan persaudaraan kita. Di dalam syariat Islam, Allah mewajibkan kepada para hambanya untuk selalu berpegang teguh pada agama Allah dalam setiap tindakan dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan menghindarkan diri dari perpecahan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 103;

واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تتفرقوا.

“dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai…”

Rasulullah saw juga menegaskan;

إن الله يرضى لكم ثلاثا: أن تعبدوه ولا تشركوا به شيئا، وأن تعتصموا بحبل الله جميعا ولا تتفرقوا، وأن تناصحوا

“sesungguhnya Allah ridho kepada kalian akan tiga perkara:
1. Supaya kamu sekalian beribadah kepada Allah dan kalian tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya.
2. Agar supaya kamu semua berpegang teguh kepada agama Allah dan janganlah kamu semua bercerai berai.
3. Agar supaya kamu sekalian saling memberi nasihat.”

Dalil di atas sudah jelas bahwa dalam agama Islam persatuan dan kesatuan itu diwajibkan. Karena sesungguhnya umat manusia itu bersaudara, terutama umat Islam. Maka dari itu, marilah kita beribadah kepada Allah dan jangan sekali-kali menyekutukan Allah. Karena Allah tidak akan menciptakan hambanya kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya. Dan juga selalu berpegang teguh terhadap syariat yang telah ditentukan oleh Allah. Dan saling menasihati satu sama lain, agar kalian tetap bersatu dan tidak saling berpecah belah.
Bahkan agama Islam mengajarkan bahwa umat Islam adalah umat yang satu. Yang mempunyai tujuan sama, yakni saling berpegang teguh pada ajaran Allah dan tidak akan membiarkan terjadinya perpecahan, perselisihan, permusuhan, dan tindakan sewenang-wenang.
Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya’ ayat 92;

إن هذه أمتكم أمة واحدة وأنا ربكم فاعبدون.

“sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu. Dan Aku adalah Tuhanmu, maka beribadahlah kamu semua…”

Hadirin Rahimakumullah, persaudaraan, persahabatan, dan persatuan dalam pandangan Islam adalah merupakan dasar atau kaidah yang besar di antara jenis manusia. Apapun golongan, suku, bahasa, daerah, atau negaranya, selama mereka masih berpegang pada syariat Allah berarti mereka masih dalam satu bangunan kokoh dalam satu kesatuan masyarakat yang kokoh pula.
Rasulullah saw mengbaratkan persaudaraan dalam Islam bagaikan tiang atau bangunan yang kokoh, sebagaimana disebutkan dalam hadits beliau;

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضهم بعضا.

“Seorang Mu’min terhadap Mu’min lainnya itu sperti bangunan, di mana sebagian menguatkan sebagian lainnya” (HR. Muslim)

Dari sini sudah jelas bahwa bila semua warga negara menyadari akan arti pentingnya persaudaraan, persahabatan, serta persatuan dan kesatuan bangsa, maka dalam negara kita tidak akan muncul pergolakan, kerusuhan, terorisme, dan perbuatan kriminal lainnya. Sehingga dengan demikian akan tercipta suatu bangunan negara yang kuat, kokoh, dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh bangsa lain.
Hadirin sekalian, demikian beberapa materi tentang persaudaraan, persahabatan dan persatuan antar umat Muslim, semoga dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Dan apabila terdapat kekurangan dan kesalaha, saya selaku hamba yang lemah mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

makalah Broadcasting

Mempersiapkan Diri untuk Penampilan
Oleh: Nafiez, Zia, Echa

BAB I
PENDAHULUAN
Ada ungkapan bijak yang mutlak harus diperhatikan penyiar (broadcaster), "siapa yang tidak melakukan persiapan, berarti ia siap untuk gagal". Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa persiapan itu sangat penting dalam setiap pekerjaan atau tugas. Tidak hanya dalam penyiaran, tetapi semua pekerjaan mutlak membutuhkan persiapan. Makalah ini akan membahas tentang "Mempersiapkan Diri untuk Penampilan".
Penampilan yang dimaksud pada kerja Broadcaster meliputi tata busana, tata rias, dan actingnya. Penampilan-penampilan tersebut harus disesuaikan dengan acara dan tema yang dibawakannya. Dalam penampilannya, broadcaster tidak boleh melupakan gerak tubuh, ekspresi wajah, kontak mata dan sebagainya. Karena hal-hal tersebut dapat membantu apa yang disampaikan broadcaster kepada audience.




BAB II
PEMBAHASAN
A. Persiapan Siaran
Siapa yang tidak melakukan persiapan, berarti ia bersiap untuk gagal. Ungkapan bijak itu mutlak diperhatikan penyiar (broadcaster). Persiapan yang harus dilakukan broadcaster sebelum mengudara, antara lain:
1. Sediakan waktu luang minimal 15 menit sebelum mengudara di dalam ruang siaran (studio), untuk melakukan persiapan fisik, mental, dan materi siaran. Pastikan diri anda merasa rileks dan nyaman. Duduk dengan nyaman dan tegak, jangan membungkuk karena akan mempengaruhi kualitas suara diafragma. Pastikan anda sudah menguasai materi siaran, naskah sudah di tangan dan dipelajari berulang-ulang. Jika perlu pergilah ke toilet!.
2. Pastikan semua perlengkapan siaran berfungsi: pemancar, line telephone, lagu-lagu atau musik, headphone, spot iklan, dan sebagainya.
3. Pelajari program siaran. Jika perlu menyusun run down atau poin-poin bahan pembicaraan.

Kiat-kiat sebelum mengudara:
1. Untuk kualitas suara, hindari minuman bersoda dan mengandung susu. Jangan makan permen atau coklat sebelum mengudara karena gula akan membuat ludah mengental.
2. Yakinkan bahwa segala keperluan siaran sudah tersedia, seperti: skrip, pensil, kertas, microphone, dan sebagainya.
3. Pakailah baju yang longgar dan nyaman.
4. Sebelum masuk studio lakukan latihan pernafasan dan pemanasan suara.
5. Ambillah istirahat satu – dua menit untuk melemaskan leher dan bahu. Ambil nafas dalam-dalam untuk memusatkan pikiran dan badan.
6. Periksa letak tubuh terhadap posisi microphone. Buat posisi yang nyaman.
7. Ingatkan diri anda merasa nyaman dan enjoy.




B. Penampilan MC atau Broadcaster
Yang dimaksud dengan penampilan pada pelaksanaan kerja MC atau Broadcaster meliputi: tata busana, tata rias, dan actingnya. Penampilan MC atau Broadcaster menyesuaikan dengan jenis acara yang dibawanya.
Seorang MC atau Broadcaster tidak hanya bertugas sebagai pembaca acara, tetapi harus bisa exist atau diakui keberadaannya dalam acara yang dibawa, harus menampilkan dirinya secara keseluruhan dengan ekspresi dan antusias yang berperan dalam menciptakan suasana yang diinginkan, harus pandai memanfaatkan audience sehingga mampu membentuk hubungan yang akrab dan menggembirakan, dan harus dapat menikmati pekerjaannya.
Sebelum kita melaksanakan tugas sebagai MC atau broadcaster, terlebih dahulu kita gunakan tahapan-tahapan berikut ini:
Tahapan Pertama, kumpulkan informasi acara tersebut. Bisa melalui panitia atau tim produksi.
Tahapan Kedua, siapkan bahan pembicaraan apa yang akan kita tampilkan sesuai dengan tema dan audience yang akan menjadi komunikan.
Tahapan Ketiga, tugas anda bukan hanya membacakan acara, tetapi juga mengecek kesiapan, mengontrol waktu, dan membuat para hadirin puas.
Selain itu diatas, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Posisi anda sangat mempengaruhi acara anda secara keseluruhan, maka dari itu cari posisi yang aman bagi anda. Jangan terlalu over acting. Pilihlah microphone yang paling baik, yang dapat menjadikan anda semakin percaya diri.
Dalam menciptakan suasana kebersamaan dan dialogis antara MC atau Broadcaster dengan audiencenya, perlu mengusahakan agar pembicaraan memiliki emosi atau emotional content. Hal itu dapat dilakukan dengan:
• Mempertegas kata
Cara ini dipergunakan saat membacakan keputusan, atau hal-hal yang penting:
Contoh:
"setelah mempelajari, menimbang, dan memutuskan…pemenang festival Film Dakwah 2009 adalah…"

• Mengulang kata
Kiat ini sangat sederhana. Anda dapat mengulangi kata atau kalimat yang merupakan informasi penting.
Contoh:
"penyanyi yang satu ini dikenal sebagai penyanyi legendaris… ya penyanyi legendaris….karena lagu-lagunya telah melegenda dari masa ke masa! Iwan Fals…"
• Menunda kata
Untuk menarik audience agar memberikan perhatian lebih, anda dapat menunda informasi penting yang akan disampaikan.
Contoh:
"hadirin, sesaat lagi kita akan memasuki acara kuis. Bagi anda yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar, disediakan hadiah tunai sebesar…lima ratus juta rupiah…wowww!"
• Memperpanjang kata
Muatan emosi dan penekanan dapat anda lakukan dengan memperpanjang kata yang penting.
Contoh:
"dan inilah juara bertahan kita mala mini…CRIIISSJOOOOONN…!!!"
Dalam membawakan acara, anda dapat menarik perhatian audience dengan suara yang bervariasi atau Voice Act. Tujuannya hanya untuk sekedar improvisasi atau untuk menunjukkan identitas.
Gunakan lelucon segar asal tidak vulgar dalam membawakan acara, agar audience tidak merasa kaku atau jenuh. Dan yang perlu diperhatikan, humor-humor kecil tersebut harus disesuaikan dengan tema acara.

C. Gerak Tubuh
Ketika kita akan memberikan suatu pembicaraan, kita cenderung memusatkan pada aspek berkomunikasi verbal. Kita hanya memperhatikan pada apa yang akan kita katakana. Kita bisa jadi sadar bahwa kita perlu menggunakan tangan, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata dengan audience untuk membantu mempertahankan hubungan. Tetapi kita jarang memperhatikan aspek-aspek penampilan seperti ini dalam penyampaian pembicaraan.
Dalam bagian ini kita akan mempertimbangkan pragmatika gerakan tubuh, isyarat-isyarat dan ekspersi wajah yang mempengaruhi penilaian keefektifan selama suatu pembicaraan berlangsung. Para ahli sepakat bahwa ekspresi-ekspresi non verbal itu penting sekali bagi interpretasi maknanya.
Tujuan mempelajari bagaimana meningkatkan penampilan-penampilan non verbal bukanlah untuk memperdayakan audience, tetapi untuk memberikan kesan pada mereka atas kemampuan anda.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu anda lakukan:
1. Gerakan Tubuh: sebagian besar ahli menyarankan para pembicara berdiri tegak dan seimbang ketika sedang berbicara. Waktu paling produktif untuk gerakan tubuh adalah selama transisi-transisi verbal, yaitu saat anda memberikan petunjuk visual dengan mengambil langkah seperlunya.
2. Gerak Isyarat: kebanyakan ahli sepakat bahwa memberi gerak isyarat itu suatu cara untuk membebaskan ketegangan dan menegaskan pokok-pokok yang penting.
3. Ekspresi Wajah: kebanyakan ahli percaya bahwa ekspresi wajah dalam mengadakan presentasi, memadu acara, atau berbicara di depan audience akan menjaga diri.
4. Pakaian dan Penampilan Umum: pakaian dan penampilan menyesuaikan dengan acara dan tema yang dibawakan.


BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Persiapan bagi seorang broadcaster merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Seperti halnya profesi-profesi lain yang juga memerlukan persiapan sebelum memulai pekerjaannya atau tugasnya.
Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan adalah penampilan broadcaster dalam melaksanakan tugasnya. Penampilan yang dimaksud adalah penampilan busana, make-up, dan acting.
Tugas MC atau broadcaster tidak hanya membacakan acara, tetapi juga sebagai pengontrol acara, dan membuat hadirin atau audience puas. Agar dalam penyajian tidak terkesan monoton, MC atau broadcaster harus bisa membawakan acara dengan baik, dengan menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Gerak tubuh, gerak isyarat, ekspresi wajah, dan kontak mata sangat membantu dalam penyampaian yang baik.
Demikian makalah yang membahas tentang "Mempersiapkan Diri untuk Penampilan" kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik, saran, dan masukan sangat penting guna perbaikan ke depan.


DAFTAR PUSTAKA
Amir, Fatmawati dan Ade Sofyan Mulazid, Cara Cepat Menjadi MC Handal, Kalam Pustaka, Jakarta: 2007
Llyod, H. Goodall Jr. dan Christopher L. Wagen, Presentasi Persuasif, Gaya Media Pratama, Jakarta: 1995
Syamsul, Asep M. Romli, Broadcast Journalism, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung: 2004

RINGKASAN HASIL DISKUSI
A. Pertanyaan
1. Bagaimana jika ada Penyiar Radio melakukan siaran dengan penampilan seadanya yang tidak rapi dan resmi? Karena Penyiar Radio tidak perlu tampil di depan layar!
2. Bagaimana persiapan penyiar sebelum acara agar tampil maksimal?
B. Jawaban
1. Sebenarnya tidak ada masalah dengan pakaian atau penampilan yang digunakan oleh Penyiar Radio, namun pada umumnya, setiap Stasiun Radio pasti mempunyai peraturan yang berbeda-beda dan pasti ada salah satu peraturan yang menekankan pada kedisiplinan, kesopanan, dan kerapian. Perlu diketahui juga, pakaian mempengaruhi penampilan.
2. Penyiar sebelum acara di mulai harus datang lebih awal dan mempersiapkan atau mengecek sound system yang akan dipakai. Selain itu penyiar terlebih dahulu makan dan minum secukupnya agar tidak pingsan pada saat acara.

01 November 2009

syNdRomEr aUfkLAruNG

...kalo denger istilah itu, jadi inget waktu skulah (TABAH in action), hehehe kebiasaan para syndromer dan kehidupannya..
empat orang yang punya nasib berbeda tapi punya visi-misi yang sama, "mencari pencerahan" dan kemudian membaginya ke seantero skulah.. byuh.. tugas yang mulia ternyata.
bukan cuma itu, pencerahan yang dimaksud juga meliputi kisah masing2 PH alias Pujaan Hati (hohoho... judul lagu kangen band kale!!!!)
eits, untuk urusan yang satu ini salah satu syndromer selalu dinaungi kegagalan.. (hiks..hiks..hiks..) tapi mau gimana lagi, emang beda nasib kug, cuma visi-misi aja sama (sorry iah boz... haghaghag... obyektif khan!!!) tapi meskipun gitu dia adalah ide creative dari syndromer, ruhnya Aufklarung Zone!
syndromer yang paling banyak fans'nya adalah si musafir dari timur, berkebangsaan Gresik, namanya selalu dieluh2kan..(ih, lebay neh!!) tapi sayang, dia sekarang menghilang entah kemana. ngga' ada kabar sama sekali. jadi kangen neh!!!

Syndrom Aufklarung pertama kali terjangkit awal 2006, dari tayangan FTV yang ditonton salah satu syndromer, dan kemudian menjangkiti 3 rekannya secara tidak bersamaan. Aufklarung menjadi kata ampuh bagi para penderita. penderita rata2 disebkan oleh masalah kluarga, sekulah, dan yang paling sering adalah masalah asmara. Aufklarung Zone mampu membangkitkan semangat juang dengan aksi yang heboh tur mencengangkan, dan kehidupan solidaritas yang nyaman. para syndromer bertugas mencarikan solusi bagi penderita.. (guaya rek!!!)

aksi yang paling keren dary syndromer Aufklarung adalah membuat heboh seluruh antero sekulah dan yayasan, bahkan terdengar sampai Jakarta, Jogja, dan Malang. (tajam juga telinga para alumnus ini... :o). peristiwa heroik itu terjadi pada 26 Agustus 2006, sayang salah satu syndromer tidak ikud. syndromer and friend beraksi jam 3 dini hari pada waktu itu....
aksi tersebut dilakukan demi stabilitas sekulah yang dinilai macet dalam membantu mengembangkan dan menjalankan kegiatan.
WAW!!!!! successpullllll............ meskipun syndromer and friend hrus siap2 di"DO" dari skulah tercinta..
untung para malaikat itu datang membela kami, hore...........!!!!! ngga' jadi di"DO"..........
pasca aksi itu, pendanaan ekstra dan kegiatan skulah berjalan sangat baik.. Alhamdulillah..........

loh kog malah cerita gini sih????? haduh..haduh...
gpp, eang penting................ I LOVE TABAH!

07 Oktober 2009

MAKALAH I PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Oleh Herman dkk

BAB I

PENDAHULUAN

Riwayat atau sejarah perkembangan teknologi komunikasi terdapat dua fase yakni awal manusia berkomunikasi dan era percetakan. Komunikasi merupakan kebutuhan yang benar-benar pokok bagi kehidupan manusia baik untuk pertumbuhannya, mau pun bagi keperluan mempertahankan kehidupan. Kemampuan manusia menciptakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi merupakan suatu tonggak penting dalam riwayat kehidupan manusia. Akan tetapi, ditemukannya tulisan justru lebih penting lagi karena sejak itu manusia tidak lagi hanya mengandalkan daya ingat mereka semata, tetapi telah mampu untuk menembus batasan tersebut.

Setiap tonggak perkembangan teknologi komunikasi berkaitan erat dengan riwayat aktivitas kehidupan umat manusia. Dengan adanya tulisan telah menyebabkan kehidupan manusia menjadi lebih luas perkembangannya.

Penemuan mesin cetak merupakan awal dimulainya riwayat komunikasi massa. Dengan adanya mesin cetak ini maka pesan yang panjang dan kompleks dapat disampaikan secara simultan ke satu atau lebih kelompok khalayak yang besar. Salah satu produk dari mesin cetak adalah surat kabar yang berisikan berbagai berita yang mutakhir dan diperlukan oleh berbagai khalayak. Dengan demikian, mesin cetak atau percetakan juga merupakan pemerata sosial yang besar. Apabila tulisan telah menembus hambatan jarak dan waktu maka percetakan melipatgandakan pesan tersebut. Menurut Bell, percetakan merupakan basis bagi penyebaran kemampuan melek huruf dan meluasnya pelayanan pendidikan. Sedangkan Parker menyatakan bahwa percetakan merupakan faktor kunci bagi berlangsungnya Renaissance dan Revolusi Industri.

Di bidang elektronika setelah munculnya telepon dan telegraf dengan kabel maka pengembangan berikutnya adalah adanya komunikasi tanpa kabel (wireless communication) yang memungkinkan pesan yang sama diterima secara simultan di berbagai lokasi yang tidak terbatas.


BAB II

PEMBAHASAN

RIWAYAT DAN MAKNA PERKEMBANGAN

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

A. RIWAYAT ATAU SEJARAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

A.1 ERA MANUSIA BERKOMUNIKASI

Peradaban terbesar mempunyai gerak hati untuk menciptakan sebuah infrastuktur komunikasi yang mampu mengkomunikasikan dengan cepat. Orang yunani kuno dan orang Roma membangun menara untuk menyampaikan pesan dari jarak jauh dari kerajaan. Orang Anasazi bagian Amerika kuno bagian selatan mempunyai sebuah pusat “broadcasting” sebagai system tanda kebakaran di sebuah tempat pada abad ke-21. Pada hari Napoleon, sebuah jaringan tanda pada menara untuk membawa kepetingan melalui lintas Negara prancis. (Holzmann dan Pehrson, 1994).

Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.

Kemampuan untuk menggambar atau menuliskan lambang-lambang yang memiliki arti adalah sutau keunikan dari spesies manusia, dan ini menjadi salah satu perbedaan paling signifikan antara manusia dengan mahluk yang lain di bumi ini. Manusia sudah mulai menggambar dan melukis lambang-lambang di batu sejak tahun 35.000 SM, dan ilustrasi-ilustrasi serupa ini menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan manusia selama berabad-abad.

Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.

A. Zaman Tanda dan Isyarat

Zaman ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapat berjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.

Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalm komunikasi.

Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikatakan berkomunikasi meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, mereka mengadakan komunikasi dengan sederhana sekali.

Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi, proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.

B. Zaman Bahasa Lisan

Zaman komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Dari penelitian yang pernah dilakukan, kemampuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.

Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.

Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya, dan kebutuhan ini terpenuhi malaui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Pesan-pesan ini mengemuka lewat perilaku manusia.

Ketika kita berbicara, kita sebenarnya sedang berperilaku. Ketika kita melambaikan tangan, tersenyum, bermuka masam, menganggukkan kepala, atau memberikan suatu isyarat, kita juga sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku ini merupakan pesan-pesan, pesan-pesan itu kita gunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain.

C. Zaman Tulisan

Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.

Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).

Mendekati tahun 3.500 SM, manusia memiliki gagasan untuk mengembangkan serangkaian lambang yang sederhana yang dapat dipahami oleh kalangan luas, yaitu huruf. Huruf mewakili suara yang diucapkan dan dengan berbagai cara, satu huruf dapat digabungkan dengan huruf lain sehungga membentuk apa yang kita namkan kalimat. Sistem ini disebut abjad fonetik.

Abjad fonetik yang pertama berasal dari abjad baji yang dikembangkan oleh orang Sumeria kuno. Penyebarannya yang luas hingga ke wilayah Mesopotamia membuatnya menjadi pendahulu hieroglif Mesir. Abjad Baji lah yang menjadi cikal bakal Abjad Ibrani maupun Abjad Arab. Selain itu, ia juga merintis abjad Yunani, yang pada gilirannya mengantar hadirnya Abjad Romawi yang kini digunakan dalam Bahasa Inggris, Perancis, Jerman dan sebagian besar bahasa-bahasa barat lainnya.

Abjad Sirilik yang digunakan di Rusia dan di negara-negara Slavia lain juga berkembang dari Abjad Yunani kuno. Abjad Cina yang lahir beberapa waktu kemudian setelah Abjad Tinur Tengah kuno, dipinjam oleh sebagian besar bangsa Asia, misalnya Jepang dan Korea, untuk dijadikan dasar abjad yang digunakan dalam bahasa masing-masing.

Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.

Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.

Sementara itu tulisan alfabet muncul kurang dari 100 tahun kemudian dan berkembang secara cepat. Tulisan tersebut menyebar ke seluruh dunia kuno, dan baru beberapa abad kemudian sampai ke negeri Yunani. Lambat laun gagasan penggunaan simbol huruf konsonan dan vokal muncul. Saat itu karakter yang dibutuhkan kurang lebih seratus. Suatu jumlah yang sangat besar tentunya, karena padahal sekarang ini kita hanya mengenal dua pulu enam karakter huruf.

Sesudah banyak variasi pembahasan sejarah perkembangan tulisan, satu kejadian yang tidak boleh kita tinggalkan adalah peristiwa di Yunani. Bangsa ini telah secara efektif dan sederhana mempunyai sistem standarisasi huruf. Sekitar 500 tahun SM, mereka telah secara luas menggunakan alfabet.

Akhirnya, alfabet orang-orang Yunani masuk ke Roma yang kemudian dibangun serta dimodifikasi. Dewasa ini, kita menggunakan huruf-huruf kapital (majuscule) dan huruf kecil (miniscule) yang berasal dari Roma itu.

Lambat laun sistem tulisan alfabet ini berkembang secara cepat dan lengkap. Tanpa bantuan sistem tulisan ini bisa jadi populasi penduduk yang buta huruf akan menjadi lebih besar. Perkembangan yang penting pun terjadi pula dalam ilmu pengetahuan, lukisan, pemerintahan, dan keagamaan.

D. Zaman Kemunculan Retorika

Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato.

Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Phillipus dari Macedonia.

Pada waktu itu telah menaji anggapan umum bahwa di mana terdapat sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, di situ harus ada pemilihan berkala dari rakyat dan oleh rakyat untuk memilih pemimpin-pemimpinnya. Di mana demokrasi menjadi sistem pemerintahan, di situ dengan sendirinya masyarakat memerlukan orang-orang yang mahir berbicara di depan umum.

E. Kemajuan Teknologi Komunikasi

Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang meluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440.

Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).

Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).

Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.

Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir.

Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.

Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.

Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.

A.2 ERA PERCETAKAN

Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat cetak di Cina pada tahun 1041 tadi.

Seorang bernama Bi Zheng di Cina diakui secara umum sebagai pencipta keterampilan cetak-mencetak. Tahun 1041, ia mencetak dokumen-dokumennya yang pertama dengan menggunakan cetakan huruf yang sudah ia bakar dalam tanah liat dan kemudian dibentuk menjadi kalimat. Proses Bi Zheng diperbaiki oleh Wang Zhen pada tahun 1298, yang membuat huruf-hurufnya dari kayu keras dan selanjutnya mencetak buku-buku dan bahkan surat kabar.

Dalam perkembangannya saat ini teknik percetakan, sudah semakin maju telah mengantarkan bentuk suratkabar dan majalah semakin baik dan indah. Selain dari itu, tekhnik penulisan isi redaksionalnya sudah semakin baik pula.

Perkembangan terakhir adalah diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di Indonesia. Tekhnik cetak jarak jauh tentu akan memudahkan pendistribusian media cetak ke daerah, sehingga waktu pengiriman bisa dipangkas.

Perkembangan teknologi komunikasi pada mulanya berupa suratkabar namun berkembang dengan di temukannya telegram oleh Michael Faraday (1791-1867). Telegram merupakan sebuah terobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad.

Pada tahun 1836 Samuel F. B. Morse menemuan telegrap yang telah berarti tersedianya awal dari tekhnologi komunikasi dan infrastruktur komunikasi industri. Pada mulanya Morse mengirim sebuah sisitem telegrap pada kali pertama pada tahun 1844. “What hath God wrought?”, secara berlebih-lebihan sebuah kepentingan dari bentuk baru komunikasi. Menjelang tahun 1859 jaringan tegrap menjangkau benua eropa dan menjelang 1866 mereka menghubungkan benua-benua di dunia melalui slauran bawah laut. Sejarah Daniel Czitrom (1982) menyebut telegrap sebagai “lightning lines” untuk merefleksi antara trasmisi kecepatan komunikasi dan efek perubahan bentuk dari system komunikasi yang baru. Bisnis berkembang menjadi besar dan luas sebagai penemuan mereka yang bisa menggunakan telegrap untuk mengkoordinasi aktifitas antara cabang-cabang yang jauh. Bersamaan dengan jalan kereta api, telegrap membuat sebuah kemungkinan ekonomi nasional sebagai modal perusahaan daerah yang mereka bisa memperluas to menutup seluruh Negara. Telegrap juga mempunyai fungsi media masa yang penting, melewati pelayanan wire seperti asosiasi press yang menyampaikan berita terbaru ke setiap kota.

Langkah kedepan hasil dari sebuah percobaan untuk mengembangkan telegrap dengan mendapatkannya untuk menyampaikan berbagai pesan pada sebuah sing wire. Penemu, seorang guru yang bernama Alexander Graham Bell, pada mulanya menyebut penemuannya “harmonic telegraph”. Tapi ketika percobaannya di Labolatorium Boston pada awal maret tahun 1876. Dia mendapat accident menuagkan beberapa asam pada pangkuannya dan memanggil asistennya. “Mr. Watson, kemari, saya membutuhkan anda,” kata dia, dan perlengkapan pada mejanya mengeluarkan suara/menyiarkan kata-katanya melewati wires (cabel) ke kamar depan. Mr. Watson segera datang, dan telephone terlahir .

Alexander Graham Bell membangun perusahaan Bell Telephone pada tahun berikutnya, 1877. Lima tahun kemudian, pada tahun 1882, system Bell yang diperoleh Western electric, sebuah perusahaan electric. Ini menempatkan ke tempat kedua dari power telekomunikasi yang merupakan awal sebutan dari American Telephone and Telegraph, atau AT and T untuk istilah itu. Gedung pertama pada Bell’s patents dan surat pada siasat bisnis, AT dan T mendominasi industry telephone menjelang tahun 1910. Ini kemudian dibuat untuk monopoli infrastruktur telekominikasi dengan memperoleh Western Union, perusahaan telegraph terbesar di United State. Ini adalah tahun dimana monopoli dipertimbangkan sebagai mata pencaharian pokok masyarakat evil. Dengan ancaman pada tahun 1890 Sherman Antitrust Act tampak, AT and T membatalkan kesepakatan pada Western Union pada tahun 1913, berkata akan bersaing secara fair dengan saingannya, dan berjanji untuk membawa pelayanan telephone ke semua-pledge of Universal Service.

Pekembangan selajutnya ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seseorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nikov, untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Akhirnya Nikov diakui sebagai “Bapak Televisi”.

Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat (AS) pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya “World’s Fair” di New York, namun sempat terhenti ketika terjadi Perang Dunia II. Televisi sebagai pelayanan comunitas antena untuk comunitas-comunitas terpencil pada tahun 1940 dan 1950. Mendekat untuk penduduk desa berakar lebih dari 20 tahun. Sepanjang waktu ini, keuntungan dari perusahaan baru rose dan fell dengan naik turunnya regulasi dari Washington DC. Pendingin pada stasiun televise baru antara tahun 1966 dan 1972, cable operator keluar pasar televise yang meluas dengan keputusan FCC pada usaha untuk nuture stasiun UHF local yang baru (channel 14-69) bahwa panggung sandiwara dengan popular jarak tanda cable bisa import dari Chicago atau New York.

Ketika larangan terangakat pada tahun 1972, perusahaan meluas yang pemilik system cable semakin bertambah banyak, multiple system operators (MSOs), mengikutsertakan dalam sebuah high-stakes perang tawar-menawar atas hak untuk wire kota-kota America untuk cable television. Dengan menyebarkan satelit menyalurkan pionir programming cable oleh HBO, banyak channel baru (seperti ESPN dan CNN) terbangun, seruan untuk audience. Menjelang tahun 1985 hampir setiap kota di U.S mempunyai cable TV. Era ini juga ditandai dengan pengaruh yang menguasai Tele-komunikasi, inc. (TCI) sebagai system operator multiple cable terbesar.

Televisi selain menyajikan aspek hiburan, juga menyiarkan berita, yang ada antaranya bersifat sosial kontrol. Karena itu, televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di rumah tangga masing-masing.

Sebagai media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun. ‘Kotak ajaib’ ini sendiri lahir setelah adanya beberapa penemuan tekhnologi, seperti telepon, telegraf, fotografi (yang bergerak dan tidak bergerak) serta rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada kenyataannya media televisi kini dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi pesan maupun penggunaannya.

Seiring berkembangnya teknologi di temukanlah komputer. Dari kemunculan komputer inilah yang di kemudian hari terus mengembang dan akhirnya lahirlar fasilitas internet. Internet adalah sejenis media massa yang agak baru.

Tahun 1972 merupakan awal kelahiran jaringan internet, yaitu dengan adanya proyek yang menghubungkan antara jaringan komunikasi pada jaringan komputer ARPANET. Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metoda baru untuk menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protokol TCP/IP (Transmission Control/Internetworking Protocol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman informasi yang dikenal sebagai paket (packet).

Internet baru dimanfaatkan di Indonesia pada tahun 1996. Seseorang yang mempunyai pesawat komputer dapat menyambungkannya dengan jaringan komputer lainnya lewat satelit. Perbedaannnya dengan teknologi komunikasi lainnya bahwa internet dapat dibuat oleh orang perorang, bukan hanya oleh satu lembaga yang bergerak dalam penyiaran informasi.

Informasi yang dibuat seseorang dapat diketahui oleh banyak orang sepanjang orang lain tersebut mempunyai jaringan. Karena dapat diakses oleh publik inilah, maka internet dapat dikategorikan sebagai media massa.

Lebih dari lima orang Amerika dewasa menggunakan internet di rumah, kantor atau sekolah, dan di atas 10% menggunakannya setiap hari. Dari karakteristik jenis kelamin hampir sama banyaknya lelaki dengan perempuan yang menggunakan web (situs).

Internet merupakan aktivitas mereka sehari-hari. Situs juga menjadi sumber informasi untuk hiburan dan informasi untuk perjalanan wisata. Pengguna internet bergantung pada situs untuk memperoleh berita. Dua sampai tiga pengguna internet mengakses situs untuk mendapatkan berita terbaru setiap minggunya.

Namun demikian kehadiran internet yang mewabah dengan cepat serta mampu membuat para penggunaya menjadi ketagihan telah memberikan dampak mengejutkan terutama pada perusahaan-perusahaan penyedia jasa internet. Seirng berjalannya waktu internet menjadi seperti media komunikasi yang lazim ditemukan. Siapapun nyaris bisa mengakses layanan internet kapan dan di manapun. Sehingga tarif internet menjadi murah.

B. MAKNA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

Perkembangan yang terjadi dengan cepat di bidang komunikasi membuat para ahli menyebutnya sebagai revolusi komunikasi. Perubahan yang cepat ini didorong oleh adanya berbagai penemuan di bidang teknologi sehingga apa yang dulu merupakan kendala dalam kegiatan komunikasi, sekarang sudah terbuka lebar. Seseorang dapat berhubungan dengan seseorang atau sekelompok orang tanpa dibatasi oleh faktor waktu, jarak, jumlah, kapasitas dan kecepatan. Contohnya penggunaan satelit dalam komunikasi.

Di sisi lain ada beberapa ahli yang menerima revolusi komunikasi ini dengan hati-hati. Hal ini terutama pada dampak negatifnya. Menurut Tehranian dalam 25 tahun terakhir ada tiga kekuatan, yaitu teknologis, sosio-ekonomi, dan politik yang telah mengubah sistem-sistem internasional ke tingkat tertentu.

Revolusi informasi dan komunikasi telah melahirkan peradaban baru, sehingga mempermudah manusia untuk saling berhubungan serta meningkatkan mobilitas sosial. Disamping itu, kemajuan tekhnologi informasi dan komunikasi pun mampu mengatasi jarak ruang dan waktu.

Akan tetapi di lain sisi, globalisasi informasi dan komunikasi tidaklah sepenuhnya membawa kebahagiaan bagi semua orang, masyarakat atau bangsa. Pengetahuan dan preferensi yang cenderung seragam terhadap informasi di masing-masing negara justru dapat menumbuhkan perbedaan atau kesenjangan internasional dalam berbagai bidang.

Terjadinya pemekaran jenis-jenis media sebagai akibat kemajuan tekhnologi komunikasi dan informasi yang luar biasa, globalisasi media pun meningkat dalam kualitas jaringan internet global (cybercommunication) telah menciptakan sebuah jalan raya yang syarat informasi yang amat luas dan seakan-akan tidak berujung (information super haigway) komunikasi internet cenderung menjadi sebuah jenis media massa baru, karena penggunaan internet sudah massal.

Internet diibaratkan sebuah “dunia maya’ (dunia mimpi) tatkala TV telah menjadi begian terpenting dalam budaya komunikasi umat manusia “istilah katak dalam tempurung” sudah mulai berubah tempurung kepala mulai berlubang-lubang kata seorang pengamat komunikasi manca negara. Dan kodok yang sudah lama tinggal di dalamnya sudah mulai bisa melihat ke seluruh pelosok dunia (TV disebut jendela dunia).

Sedangkan ketika kemudian muncul internet yang membentuk jaringan komunikasi dan informasi sejagat. Tempurung kepala itupun terbalik. Akibatnya sang kodok memperoleh kekuasaan meloncat-loncat ke seluruh dunia dengan kendaraan komputer.

Sebagai konsekuensi keberadaan cybercom, agaknya diperlukan undang-undang hukum pidana yang mengatur jaringan internet global ata antar bangsa (international cyberlow) untuk bekerja sama untuk melawan dampak buruk cybercom atau yang merugikan nilai-nilai budaya sutu bangsa.

Dalam globalisasi media massa (yang di perkuat dengan kemunculan berbagai saluran komunikasi massa yang kian canggih khususnya internet). Globalisasi media massa cenderung mendorong perluasan aspirasi kebebasan menyatakan pendapat atau kebebasan informasi di masing-masing negara.

Di Indonesia aspirasi kebebasan itu ingin mengutamakan pembatasan yuridis melalui pengadilan. Namun, karena sistem yang berlaku di zaman orde baru tidak/belum memungkinkan hal itu, maka aspirasi kebebasan itu lebih pada hiburan yang kurang sehat justru tidak lagi sesuai dengan tuntutan sistem budaya (norma-norma agama) terjadi secara kontroversi atau kejanggalan.

Khalayak media dalam globalisasi informasi berdiri di tengah-tengah polusi kebudayaan tanpa perlindungan karena institusi-institusi tradisional tidak lagi sanggup berperan sebagaimana mestinya.

Arus globalisasi informasi (yang membawa nilai-nilai baru bagi Indonesia). Globalisasi media massa dapat berdampak keresahan dan gejolak sosio cultural di masing-masing negara. Hal itu disebabkan oleh pengaruh media global (informasi global).

Meskipun demikian, bagi bangsa Indonesia agaknya tolak ukur atau acuan dasar yang masih bisa diandalkan untuk memahami arus globalisasi nilai(yang dibawa oleh globalisasi media massa dan informasi) ialah nilai-nilai agama.


BAB III

PENUTUP

Dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa perkembangan teknologi komunikasi yang diawali oleh penemuan alat pencetak huruf di Cina dulu, telah mendorong manusia untuk semakin menyempurnakan sarana-sarana komunikasi yang ada. Hal ini terjadi karena setelah ditemukannya sesuatu, pada umumnya orang-orang kemudian akan menemukan kekurangan-kekurangan dari sesuatu itu. Kekurangan-kekurangan inilah yang menjadi landasan pemikiran keinginan para ilmuwan untuk menemukan teknologi komunikasi yang lebih efisien.

Kehadiran beragam sarana teknologi komunikasi memberikan efek yang beragam pula kepada masyarakat. Adanya pengaruh-pengaruh inilah yang juga kemudian menarik sejumlah kalangan untuk mengadakan penelitian-penelitian seputar dampak media komunikasi, agar masyarakat tahu dan memikirkan cara penanggulangan dampak negatif media massa guna meningkatkan fungsinya yang positif.

DAFTAR PUSTAKA

Straubhaar, Joseph, Robert LaRose, Media Now, Communications Media in the Information Age, Wadsworth Group, United States of America: 2002.

http://zamrishabib.wordpress.com

MAKALAH II PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI

KEMAJUAN ELEKTRONIK UNTUK KEBUTUHAN KOMUNIKASI (Media Cetak, Majalah, dan Surat Kabar)

nama: ahmad tamamy

nim: 107051001921

e-mail: mr_tamamy@yahoo.com

PENDAHULUAN

Dewasa ini kehadiran elektronika sangat membantu manusia dalam berkomunikasi. Dengan kemajuan elektronik, manusia bisa lenih mudah berkomunikasi, lebih efisien, dan lebih cepat.

Di zaman sekarang kita akan menghadapi aktivitas yang serba maya, seperti kantor maya, belanja maya dan pendidikan maya akan menjadi bagian hidup bagi manusia abad baru. Dalam kemajuan ini selalu ada kata ajaib “e” yang berarti elektronik, seperti e-commerce, e-mail, e-ticket, e-news dan “e” lain-lainnya, yang menunjukkan ilmu elektronika memegang peranan penting dalam teknologi informasi dan kemajuan abad baru. Kegiatan akan banyak dilakukan dari rumah masing-masing melalui jaringan komunikasi komputer sehingga jumlah jaringan di dunia akan semakin bertambah jumlahnya dengan bandwidth yang makin lebar. Jumlah pemakai internet ini yang sudah mencapai 300 juta pemakai menggambarkan adanya pasar maya di depan kita. Akibat dari perkembangan ini tentunya akan sangat mempengaruhi hubungan antar manusia.

PEMBAHASAN

Perkembangan teknologi memiliki banyak implikasi pada seluruh bidang kehidupan manusia. Perkembangan teknologi yang begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga terjadi karena pola perkembangan manusia modern yang cenderung serba instan. Masyarakat pada era globalisasi sekarang ini lebih menggemari kebiasaan menonton daripada kebiasaan membaca. Mereka juga tidak lagi suka membeli surat kabar atau majalah, berganti dengan digandrunginya media elektronik yang menampilkan visualisasi konsep.Kebiasaan ini seiring dengan waktu menjadi perubahan budaya pada manusia.

Media massa sedikit banyak akan mengalami pergeseran atau revolusi ke arah yang lebih canggih. Mulai dari buku, majalah, surat kabar, atau media cetak lainnya tidak memakai kertas lagi karena kita bisa membacanya secara online. Sisi baiknya, tentu jangkauannya lebih luas dan cepat, interaksi tinggi, selalu up-date, dan cost yang dikeluarkan lebih sedikit. Tapi hal tersebut justru akan menurunkan angka minat baca masyarakat terhadap buku dan media cetak.

Media elektronik ikut melakukan perkembangan sesuai permintaan pasar. Perkembangan media elektronik dapat dilihat dalam berbagai bentuk. Bentuk TV digital mendapat kemajuan menjadi TV kabel dan situs Youtube yang fenomenal dalam hal video online merupakan salah satu dari beberapa bentuk perkembangan media elektronik tersebut. Pada dunia penyiaran televisi, perkembangan ini juga terasa pada segmentasi yang diterapkan TV swasta diIndonesia

RIWAYAT DAN SEJARAH PERKEMBANGAN KOMUNIKASI AWAL MANUSIA BERKOMUNIKASI

Komunikasi merupakan kebutuhan yang benar-benar pokok bagi kehidupan manusia baik untuk pertumbuhannya, maupun bagi keperluan mempertahankan kehidupan. Kemampuan manusia menciptakan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi merupakan suatu tonggak penting dalam kehidupan manusia. Akan tetapi, ditemukannya tulisan justru lebih penting lagi, karena sejak itu manusia tidak lagi hanya mengandalkan daya ingat mereka semata, tapi telah mampu untuk menembus batasan tersebut. Setiap tonggak perkembangan teknologi komunikasi berkaitan erat dengan riwayat aktivitas kehidupan umat manusia. Dengan adanya tulisan telah menyebabakan kehidupan manusia menjadi lebih luas perkembgannya.

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA CETAK

Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak. Inovasi teknologi media memunculkan persaingan yang mengakibatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Hal ini turut membawa perubahan sosial masyarakat.

Perkembangan teknologi media juga turut mempengaruhi format atau bentuk-bentuk yang muncul di media. Misalkan, dalam bidang periklanan. Dulu, ketika teknologi media cetak belum berkembang, suatu iklan produk dibuat dengan menggunakan teknologi mesin tik, sedangkan gambar-gambar iklan produk tersebut dibuat secara manual dengan menggunakan pena. Bagaimana dengan sekarang? Perkembangan teknologi sekarang memudahkan orang untuk membuat iklan dengan lebih atraktif. Menggunakan teknologi komputer, iklan suatu produk dapat didesain dengan menggunakan grafis dan dicetak menggunakan printer. Akan tetapi, perkembangan teknologi tidak mempengaruhi isi dari apa yang muncul di media. Misalkan, bagaimana isi berita atau iklan tidak ada yang berubah, kecuali bentuk atau formatnya.

Penemuan Johannes Gutenberg pada tahun 1455 membawa perubahan signifikan bagi masyarakat, terutama Eropa pada saat itu. Perkembangan media cetak, terutama dalam pembuatan buku, terasa lebih mudah dan murah. Selain itu, buku-buku tidak perlu ditulis ulang dengan waktu yang sangat lama. Dengan begitu, ilmu pengetahuan menjadi lebih cepat berkembang. Karena buku-buku catatan lebih mudah didapatkan masyarakat dan pendidikan pun mejadi lebih merata. Dunia percetakan yang berkembang ini juga mempengaruhi penyebaran agama karena jumlah ketersediaan kitab-kitab suci yang makin banyak. Selain itu, sirkulasi informasi seputar bidang sosial, ekonomi, dan politik juga meningkat seiring dengan perkembangan teknologi percetakan.

Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dll. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai peristiwa Revolusi Amerika saat itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu –hingga kini- banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media.

Surat kabar atau biasa disebut koran merupakan salah satu media jurnalisme cetak berisikan artikel-artikel yang memuat tulisan tentang peristiwa atau berita penting terhangat seputar kehidupan manusia. Kadang-kadang terdapat artikel tertentu pada koran yang isinya mengkritik pemerintahan, entah itu kinerja pemerintah atau baik-buruknya sistem pemerintahan dijalankan. Pada zaman dahulu ketika belum ada freedom of the press danfreedom of the speech, pemerintah begitu mengawasi isi media. Kritik-kritik terhadap pemerintah yang dimuat di artikel akan ditanggapi dengan pemberedelan surat kabar yang memuat tulisan atau penangkapan sang jurnalis. Karena mengkritik pemerintah dianggap merupakan suatu tindakan kriminal. Namun justru artikel-artikel yang memuat kritikan itulah yang dapat membuka mata masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya revolusi. Tidak hanya kritikan surat kabar yang bisa mendapat kecaman dari pemerintah, tapi juga tulisan-tulisan yang memuat dokumen-dokumen penting yang bisa jadi merupakan bukti bagaimana kinerja pemerintah, berbagai skandal dan korupsi pemerintah, atau strategi yang dijalankan pemerintah untuk tujuan tertentu, kesemuanya dipaparkan sesuai dengan dokumen yang dimiliki oleh surat kabar. Berbagai peristiwa penting dunia juga turut mempengaruhi ideologi jurnalisme suatu surat kabar. Perang dingin antara Amerika Serikat yang mengusung liberalisme dengan Uni Soviet dengan paham komunismenya memecah belah berbagai negara di dunia menjadi tiga kubu, yaitu Blok Barat, Blok Timur, dan Blok Netral. Bagaimana isi stau tampilan msing-masing surat kabar pun berbeda tergantung dari ideologi yang diusung olehsurat kabar tersebut.

Perkembangan teknologi media cetak memang memudahkan masyarakat untuk mendapat informasi, namun di satu sisi juga memunculkan suatu masalah baru. Ideologi liberalisme yang berkembang melahirkan adanya freedom of the press, freedom of the speech, dan freedom of expression. Dengan begitu isi dari media yang muncul tidak dapat dikontrol. Padahal media sering memuat peristiwa-peristiwa yang terkait isu-isu penting yang sensitif, seperti agama, suku, dan ras. Selain itu, hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat, seperti yang berbau seksual misalkan, lebih mudah diakses oleh anak-anak di bawah umur.

Jurnalisme media cetak mencapai puncak kejayaannya ketika berbagai majalah dan suratkabar mulai menyertakan fotografi di halamannya untuk menguatkan isi berita yang dimuat. Dengan begitu audience yang menjadi sasaran mereka pun meluas. Hingga pada akhirnya muncul teknologi televisi yang memunculkan jurnalisme media siar sehingga menggeser posisi media cetak.

Sebuah perusahaan surat kabar biasanya akan mendapat untung besar jika terdapat tulisan yang memungkinkan menjadi sesuatu yang sensational, atau berpeluang menjadi ‘ramai’ dibicarakan. Peristiwa-peristiwa kriminal, berbagai skandal pemerintah, bencana yang dialami manusia, informasi selebriti, merupakan berita-berita yang sangat sering meramaikan kolom-kolom surat kabar, bahkan hingga di era modern seperti saat ini. Surat kabar juga meliputi berita-berita lokal, nasional, maupun internasional, serta mencakup editorial, opini, kritikan, atau komentar-komentar dari pembaca. Masalahnya adalah jumlah audience dari surat kabar justru menurun di level usia yang lebih rendah. Biasanya anak-anak, remaja, atau anak-anak muda pada umumnya lebih menyukai membaca majalah atau menonton televisi daripada membaca surat kabar.

Sebagai salah satu media massa yang modern, majalah sekarang lebih fokus pada audienceyang telah tersegmentasi menurut kepentingan atau interest masing-masing, misalkan majalah olahraga, majalah remaja, majalah khusus wanita, majalah otomotif, majalah bisnis-ekonomi, dsb.

Setiap penemuan teknologi media tentunya memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi. Kelebihan dari perkembangan teknologi media cetak, surat kabar khususnya, yaitu dapat meningkatkan pendidikan masyarakat, menurunkan jumlah buta huruf, pendapatan dan kualitas hidup pun meningkat. Selain itu, kemudahan akan mendapat informasi ini menjadikan tingkat pengeluaran lebih rendah.

Teknologi percetakan juga memudahkan siapa saja untuk mengkopi tulisan. Tulisan yang memiliki nilai jual tinggi tentunya menjadi incaran bagi siapapun. Untuk itu dibutuhkan suatu hak cipta yang melindungi pembuiatan setiap tulisan bagi si penulis, sehingga ia tidak perlu khawatir tulisannya dikopi atau dicuri orang lain.

Kemajuan teknologi menjadikan media cetak tidak harus berupa kumpulan kertas yang berisikan tulisan. Jurnalisme media cetak, seperti surat kabar, mencapai puncak masa kejayaannya pada tahun antara 1890-1920. Namun, media cetak mulai bergeser di masyarakat ketika muncul teknologi radio yang memunculkan jurnalisme penyiaran. Hal ini terjadi sekitar tahun 1927. Pada tahun 1950an, televisi turut menghangatkan persaingan antarmedia massa.

Munculnya teknologi internet menjadikan media cetak seperti surat-surat kabar, koran, atau majalah dapat diakses melalui World Wide Web. Justru dengan online internet, berita-berita media cetak menjadi lebih up-to-date dan lebih cepat diterima oleh masyarakat. Selaikan itu, perusahaan-perusahaan surat kabar dapat menjangkau audience lebih luas.

SEJARAH SURAT KABAR DAN MAJALAH

Sebelum ditemukannya mesin pencetak, orang-orang dijaman dahulu kala menyebarkan berita dari mulut ke mulut, surat tertulis, atau papan pengumuman. Kemudian orang-orang mulai memikirkan kebutuhan sebuah laporan berita tertulis. Bangsa Romawi kuno menemukan sistem yang cukup mengesankan dalam menyebarkan berita tertulis tersebut. Sistem itu disebut dengan nama acta diurna (kejadian-kejadian harian), sebuah lembaran berita ditulis tangan yang diterbitkan oleh pemerintah untuk umum dari tahun 59 sebelum masehi sampai setidaknya tahun 555 masehi yang memberitakan tentang politik, skandal, persidangan, kampanye militer, dan eksekusi.

Di China, pada pemerintahan awal mereka telah membuat lembaran berita yang disebut dengan nama tipao, yang diedarkan pada masa kekuasaan dinasti Han. (202 sebelum masehi sampai dengan 220 masehi). Pada suatu waktu di masa kepemimpinan dinasti Tang (tahun 618 sampai dengan 907 masehi) bangsa China memakai blok kayu yang diukir untuk mencetak tipao, dan kemudian dicatat sebagai lembar berita pertama yang dicetak

Di Indonesia, sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai menjelang pada awal kemerdekaan Indonesia Awal Kemerdekaan : Soemanang, S.H. yang menerbitkan majalah Revue Indonesia, dalam salah satu edisinya pernah mengemukakan gagasan perlunya koordinasi penerbitan surat kabar yang jumlahnya sudah mencapai ratusan.

Zaman Orde Lama : Seperti halnya nasib surat kabar pada masa orde lama, nasib majalah pun tidak kalah tragisnya di saat peperti mengeluarkan pedoman resmi untuk penerbit suratkabar dan majalah di seluruh Indonesia.

Zaman Orde Baru : awal orde baru (1966) banyak majalah yang cukup beragam jenisnya.
Zaman Reformasi : Tidak diperlukan lagi Surat Izin Usaha Penerbitan Pers (SIUPP) di zaman reformasi, membuat berbagai pihak menerbitkan majalah baru yang sesuai dengan tuntutan pasar.

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SURAT KABAR


Secara umum perkembangan prospek industri media cetak semakin cerah tahun ini. Tingkat pertumbuhan media cetak pada 2007 mencapai 31 persen sementara media lain seperti majalah cuma 17 persen dan TV sebesar 12 persen. Angka ini menunjukkan pertumbuhan media cetak yang cukup signifikan. Di Malaysia, bahkan perusahaan media cetak secara agresif mengkampanyekan media cetak sebagai media terbaik untuk periklanan dan pemasaran produk. Survei yang dihimpun SPS menunjukkan perbandingan pertumbuhan media surat kabar 14,3 persen sementara pertumbuhan iklan pada media surat kabar mencapai 31 persen. Meski persentase ini menunjukkan angka yang menggembirakan, penerbit surat kabar harus mempersiapkan diri dengan tantangan jaman seperti bertumbuhannya media elektronik saat ini juga biaya produksi yang naik sebagai imbas kenaikan harga kertas.



Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak. Perkembangan teknologi media cetak berkaitan dengan perkembangan media cetak itu sendiri seperti surat-surat kabar, koran, majalah, dll. Munculnya majalah-majalah bertemakan politik mewarnai perisstiwa Revolusi Amerika saat itu, dan peristiwa-peristiwa penting lainnya yang mempengaruhi sejarah kehidupan masyarakat. Isi dari media cetak memang sejak dulu –hingga kini- banyak dipengaruhi oleh berbagai isu penting mengenai peristiwa yang terjadi. Hal inilah yang memunculkan jurnalisme media cetak. Pada akhirnya, perkembangan media cetak seperti majalah tidak melulu berisikan dunia perpolitikan, namun juga tentang kesenian, kebudayaan, cerita pendek, kesusasteraan, atau artikel-artikel opini. Sebagian dari majalah yang terbit sejak zaman dulu, masih ada yang bertahan hingga kini karena kepercayaan masyarakat atas kualitas isi media.

TREND SURAT KABAR DAN MAJALAH


Harian Suara Merdeka Semarang, adalah koran yang termasuk paling akhir (sampai medio 2007) yang mengadopsi format junior broadsheet, akhir Februari lalu. Sebenarnya masih ada dua harian cukup legendaris yang belum merubah formatnya sampai November 2007. Mereka adalah Harian Analisa dan Sinar Indonesia Baru (SIB) di Medan.


Tahun 2006 juga ditandai dengan kelahiran sejumlah media cetak anyar –harian, mingguan, dan bulanan. Salah satu yang menyedot perhatian penting adalah penerbitan majalah Playboy edisi Indonesia pada bulan April. Adapun di tahun 2007, nyaris tidak ada penerbitan suratkabar harian yang baru. Harian Jurnal Nasional, yang terbit perdana bulan Juni 2006, mencoba menggabungkan format digital dengan cetaknya. Gagasan utama harian ini awalnya adalah menjadi koran digital pertama di Indonesia. Setelah Harian Seputar Indonesia(SINDO)

KESIMPULAN DAN PENUTUP

Perkembangan media diawali dengan munculnya media cetak. Inovasi teknologi media memunculkan persaingan yang mengakibatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

Jurnalisme media cetak, seperti surat kabar, mencapai puncak masa kejayaannya pada tahun antara 1890-1920. Namun, media cetak mulai bergeser di masyarakat ketika muncul teknologi radio yang memunculkan jurnalisme penyiaran terjadi sekitar tahun 1927.

Sebagai salah satu media massa yang modern, majalah sekarang lebih fokus pada audienceyang telah tersegmentasi menurut kepentingan atau interest masing-masing, misalkan majalah olahraga, majalah remaja, majalah khusus wanita, majalah otomotif, majalah bisnis-ekonomi, dsb. Di Indonesia, sejarah keberadaan majalah sebagai media massa di Indonesia dimulai menjelang dan pada awal kemerdekaan Indonesia.

Daftar Pustaka

angga-artikelumum.blogspot.com

www.wikimu.com

google.com (Kuliah Penutup Perkembangan Teknologi Komunikasioleh Prof. M. Alwi Dahlan, PhdRabu, 23 Maret 2007)