20 Desember 2009

MAKALAH PTK

IMPLIKASI REVOLUSI TEKNOLOGI KOMUNIKASI BAGI MASYARAKAT INDONESIA

oleh: A. Nafiysul Qodar, Aby Sakti, Wildah, Yulianti Batubara


I. PENDAHULUAN
Pada umumnya setiap orang kini merasakan sendiri betapa hebatnya perkembangan sistem komunikasi modern yang terwujud dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan yang dicapai di bidang media cetak, televisi, komputer, dan kemudian apa yang sekarang dikenal sebagai saluran multimedia telah menyajikan serangkaian pelayanan informasi yang tak terbayangkan sebelumnya. Semua itu merupakan produk dari revolusi informasi yang bersumber dari kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi elektronika, komputer dan telekomunikasi.
Sebagai hasilnya, kita merasakan bahwa kini dunia menjadi “sempit”. Karena mudahnya saling berhubungan di manapun Anda berada, sekarang Anda seolah-olah tak merasakan lagi jarak geografis yang membentang dari satu tempat ke tempat yang lain. Sekarang orang merasakan sendiri apa yang sekitar dua puluh tahun yang silam dikemukakan oleh ahli komunikasi dari Kanada, Mc Luhan, yaitu tentang gejala terciptanya global village atau desa dunia. Ungkapan ini menunjukkan bahwa sekalipun dunia begitu luas dan besar, namun dengan kemajuan teknologi komunikasi yang membuat semua lokasi dapat dihubungkan, orang bisa berbicara satu sama lain setiap waktu diperlukan, akhirnya terasa bahwa dunia hanyalah sebuah “desa”.
Dalam kegiatan belajar berikut ini akan kita bahas bagaimana implikasi revolusi komunikasi bagi masyarakat kita, dan bagaimana dampak yang ditimbulkan oleh revolusi tersebut di beberapa bidang kehidupan.

II. PEMBAHASAN

Perubahan yang terjadi di bidang komunikasi, dimulai dari bentuk komunikasi yang sederhana sampai pada komunikasi elektronik. Perubahan yang cepat terutama pada abad 20 ini oleh sejumlah ahli dikatakan sebagai revolusi komunikasi. Menurut Dissayanake, revolusi komunikasi merupakan peledakan (eksplosi) teknologi komunikasi. Hal ini bisa kita lihat dengan meningkatnya penggunaan satelit, mikroprosesor, komputer dan pelayanan radio tingkat tinggi.
Revolusi komunikasi sendiri adalah salah satu dari beberapa revolusi yang juga terjadi di berbagai bidang. Misalnya, revolusi politik, pendidikan, pertanian, industri. Revolusi ini sendiri muncul dengan didorong kemajuan teknologi yang menawarkan berbagai resources informasi dan komunikasi yang luas. Oleh karena itu, kita tidak akan tahu dengan pasti bagaimana bentuk akhir dari gerak perubahan itu. Namun, yang pasti bentuk itu nantinya akan berbeda dari apa yang ada selama ini.
Revolusi komunikasi tidak memiliki penyebab dan dampak tunggal, melainkan sangat kompleks. Revolusi komunikasi didasarkan pada pengembangan teknologi cetak dan produksi barang-barang cetak yang hingga sekarang telah berkembang mencapai era new media. Akibatnya, terjadi perkembangan besar-besaran dalam proses penyampaian informasi.
Gejala mendunianya segala sesuatu dalam perkembangan kehidupan dewasa ini, disebut Globalisasi. Ciri utamanya, setiap kejadian atau perkembangan disuatu tempat di salah satu belahan dunia bisa langsung segara menimbulkan pengaruh pada belahan bumi yang lain dalam waktu yang tidak lama. Perkembangan globalisasi ini, bagaimanapun adalah produk dari revolusi komunikasi. Orang pun mulai mencetuskan tentang dunia tanpa batas.
Revolusi komunikasi menyebabkan meluasnya informasi ke segala arah. Proses penyampaian informasi pun berbeda dari masyarakat tradisional yang harus melakukan interaksi antara satu orang ke orang lain secara langsung. Namun kini, proses penyebaran informasi dilakukan melalui media publik atau media massa. Publik itu sendiri adalah sejumlah orang yang terekspose kepada rangsangan yang sama dan memiliki kesamaan, bahkan tanpa berinteraksi satu sama lainnya. Media massa memudahkan interaksi sosial untuk kesamaan budaya informasi dan orientasi fakta dan nilai-nilai bisa diketahui tanpa interaksi antar manusia. Keyakinan sebagian orang yang dinilai sebagai hal yang nyata dan bernilai sekarang bisa dikontrol dari kejauhan, terpisah dan di luar dari mereka yang meyakininya. Secara historis, publik terdiri dari orang-orang yang terbiasa mendapatkan berita dan orientasi dari media massa umum yang mengandung informasi dan orientasi beragam yang disebarkan oleh para pengusaha dan perusahaan. Revolusi komunikasi juga berdampak terhadap media massa, baik dari isi berita maupun tata cara penyampaiannya. Perusahaan media yang dulunya kokoh bisa menjadi limbung akibat terpaan revolusi itu. Menurut ekonom Joseph Schumpeter : Tidak ada perusahaan yang bisa terus menggunakan cara-cara lama atau terus mengejar tujuan-tujuan lama. Jika manajemen tetap pada bisnis rutin, maka akan tiba saatnya perusahaan itu tidak mampu membayar bunga kredit, bahkan menutup biaya penyusutan peralatan kerja. Maksudnya adalah tidak ada yang abadi dalam perusahaan, perubahan akan selalu terjadi baik berupa kemajuan atau kemerosotan. Sebab alamiah kematian menurutnya adalah kegagalan berinovasi.
Secara keseluran dapat dikemukakan bahwa implikasi utama perkembangan teknologi komunikasi terhadap sistem komunikasi di tanah air adalah sebagai berikut:
a. Telah meningkatkan ketersediaan layanan informasi, dan hiburan berlipat ganda dibanding dengan keadaan sebelumnya. Perkembangan terakhir menunjukkan, antara lain, di bidang media cetak, telah diterapkan teknologi cetak jarak jauh dalam bentuk kerja sama antara surat-kabar Jakarta dengan surat-kabar Semarang. Sedangkan di bidang penyiaran, selain stasiun penyiaran milik pemerintah, beroperasi pula sejumlah stasiun radio dan televisi swasta yang dapat dikonsumsi oleh khalayak di lingkungan masing-masing.
b. Telah meningkatkan jangkauan layanan informasi dan hiburan kesemua wilayah tanah air. Dapat dikatakan hampir seluruh bagian wilayah tanah air sekarang ini telah dimungkinkan untuk dijangkau oleh berbagai pelayanan informasi.
c. Menyajikan macam-macam isi informasi dan hiburan dari segala penjuru dunia dengan aneka latar belakang nilai-nilai sosial dan budaya masing-masing.
Dengan tersediayanya berbagai macam layanan tersebut, khalayak dapat memilih mana yang sesuai untuk memenuhi kebutuhan masing-masing. Dengan daya jangkau dan kecepatan tinggi, layanan informasi kini boleh dikatakan dapat mencapai seluruh khalayak yangt dituju dimanapun mereka berada. Namun ketersediaan dan jangkauan tersebut justru dapat menimbulkan masalah karena isi informasi dan hiburan yang disajikan tidak semuanya sesuai dengan nilai dan norma budaya bangsa kita. Namun yang terpenting bagi kita sesungguhnya adalah bagaimana mendayagunakan implikasi yang positif sambil berupaya memperkecil implikasi yang dipandang bersifat negatif.
Akan tetapi kemajuan teknologi komunikasi membawa serta sejumlah dampak negatif yang cukup membuat para pengamat untuk merasa khawatir bahwa bila hal itu tidak dapat dicegah ataupun diperkecil, akan menimbulkan berbagai akibat yang tidak diinginkan. Pada tahun 1973, Parker telah berusaha memperkirakan beberapa dampak negatif dari berkembangnya teknologi komunikasi sebagai berikut:
1. Terjadinya monopoli dalam pengelolaan, penyediaan dan pemanfaatan informasi.
Jika tidak diatur begitu rupa, kecenderungan yang terjadi bahwa pengelolaan dan penyediaan teknologi komunikasi akan terpusat pada beberapa kalangan tertentu saja. Teknologi komunikasi sudah jelas akan mempengaruhi struktur dasar dan proses pengambilan keputusan dalam masyarakat, karena hal itu ikut menentuan siapa yang dapat berkomunikasi dengan siapa, dan siapa yang dapat memperoleh sesuatu informasi tentang apa. Perkembangan tersebut memungkinkan timbulnya monopoli dalam pengelolaan dan penyediaan, serta pemanfaatan teknologi komunikasi itu sendiri.
2. Tidak meratanya distribusi informasi.
Faktor biaya menyebabkan kecenderungan bahwa yang akan mengelola teknologi komunikasi terutama mereka yang bermodal kuat. Apabila kecenderungan ini tidak diimbangi dengan tindakan langsung oleh pemerintah, maka kaum pengusahalah yang akan mendominasi bidang ini. Kalau pengusaha teknologi komunikasi sepenuhnya ditangani oleh kaum swasta, sudah tentu pertimbangan utama mereka sebagaimana layaknya kaum bisnis adalah mengejar keuntungan finansial lebih dulu, baru menyusul pertimbangan lainnya, kalaupun ada. Akibat langsung dari kecenderungan ini tentunya, hanya mereka yang kuat menanggung ongkos dan harga yang dikenakan oleh pengusaha yang dapat menikmati pelayanan teknologi komunikasi. Akibat lainnya, mereka yang telah berkecukupan informasi, akan semakin tertinggal dalam perolehan informasinya.
3. Kurangnya isi pesan yang bersifat edukatif.
Bentuk utama informasi jenis ini adalah hiburan dan iklan. Padahal bila pasar informasi hanya dipenuhi oleh pesan pesan hiburan dan promosi, dengan sendirinya kehidupan masyarakat sehari-hari akan penuh dengan hal-hal semacam itu. Sedangkan informasi yang bersifat edukatif karena potensinya untuk mendatangkan keuntungan komersial lebih kecil atau terkadang tidak ada sama sekali, lantas diabaikan. Kalaupun ada, disisipkan sekedar sebagai pemoles. Dominannya isi informasi yang non edukatif tadi telah mendorong kekhawatiran para ahli akan akibat yang dapat ditimbulkannya kelak bagi kehidupan masyarakat.
4. Terjadinya polusi informasi.
Polusi informasi timbul apabila kompetisi yang hebat terjadi dalam merebut perhatian khalayak, srta jika tidak ada mekanisme pengendalian yang efektif untuk mencegahnya. Jika hal ini terjadi, menurut Gabor (1973) tercermin dari penuhnya media massa dengan penyiaran informasi tentang skandal, kekerasan, dan pornografis. Dalam keadaan seperti itu, maka aturan yang berlaku secara ekonomi adalah siapa yang berhasil memancing dan memuaskan selera pembeli, dialah yang akan mereguk keuntungan.
5. Terjadinya invasi terhadap privacy.
Masalah privacy merupakan suatu yang amat penting terutama dinegara-negara barat. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi, maka pesat pula pertumbuhan berbagai perusahaan pengumpulan, pelayanan, dan pendistribusian segala jenis data termasuk yang bersifat pribadi. Dalam aktivitas perusahaan informasi tersebut kemudian terkumpul berbagai macam data mengenai segala aspek kehidupan anggota masyarakat. Data yang dimaksud, bisa saja diperdagangkan tanpa sepengetahuan, apalagi persetujuan yang bersangkutan. Keadaan seperti itu dikhawatirkan akan membuka peluang bagi terjadinya intervensi kedalam kehidupan pribadi seseorang yang menyebabkan tidak terjaminnya lagi privacy. Itulah sebabnya timbul berbagai reaksi yang menuntut dilindunginya privacy setiap anggota masyarakat dari kemungkinan penyalahgunaan informasi yang mungkin timul dari kemajuan teknologi komunikasi.
6. Timbulnya permasalahan berkenaan dengan hak cipta.
Kemampuan sarana teknologi komunikasi untuk menyimpan, memperbanyak, menampilkan kembali informasi apa saja yang berhasil diperoleh, juga menimbulkan masalah yang berkaitan dengan hak cipta. Kemajuan satelit komunikasi misalnya, telah memungkinkan dilampauinya batas-batas wilayah suatu negara atau pemerintahan. Perkembangan ini menimbulkan masalah dalam perlindungan terhadap hak cipta atas karya-karya kreatif yang tadinya dujamin undang-undang. Perlindungan tersebut menjadi semakin sukar terutama disebabkan semakin canggihnya kemampuan teknologi komunikasi yang muncul.

Dampak Sosial, Ekonomi dan Politik Globalisasi
Revolusi komunikasi dan informasi yang melanda dunia membawa implikasi positif dan negatif. Implikasi ini pada gilirannya akan berakibat atau berdampak pada bidang sosial, ekonomi, dan politik.
1. Dalam bidang politik, perkembangan teknologi komunikasi mempercepat proses integrasi nasional. Implikasi yang perlu disadari adalah adanya pengaruh komunikasi dan informasi dunia yang melanda generasi muda.
2. Dalam bidang ekonomi, perkembangan teknologi komunikasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi yang pesat di samping dampak yang positif dan negatif.
3. Dalam bidang sosial, perkembangan teknologi komunikasi telah mendorong lahirnya kembali nasionalisme kebudayaan.

Dampak lain dari revolusi komunikasi, yakni:
1. Sumber informasi dan hiburan bagi masyarakat akan jauh lebih banyak dan beragam, sehingga akan melipatgandakan kompetisi. Tiap media harus bekerja lebih keras untuk memperoleh khalayak, dan sedapat mungkin menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi.
2. Komunikasi tidak hanya berlangsung orang ke orang atau orang ke media, namun juga bisa mesin ke mesin. Komputer canggih bisa berkomunikasi sendiri satu sama lain.
3. Khalayak menjadi terfragmentasi. Tidak ada lagi orang yang hanya menjadi khalayak bagi satu jenis media saja.
4. Jenis-jenis media–buku, koran, majalah, radio, film, televisi–kini tidak lagi berdiri sendiri. Misalnya, televisi juga menyediakan jasa teleteks yang berfungsi seperti koran. Sedangkan koran kini sering memberikan suplemen cukup tebal tentang suatu topik sehingga fungsinya menyerupai buku.
5. Pudarnya pemilahan antara komunikasi individual dan komunikasi massa. Di satu sisi, teknologi memungkinkan penggunaan produk komunikasi massa secara individual, atau disesuaikan dengan selera individual. Di sisi lain, hal itu menjadikan komunikasi personal sebagai komunikasi publik.
6. Media-media berjalan beriringan. Media cetak tradisional tidak akan hilang oleh munculnya teknologi baru. Sebagai contoh: Masih eksisnya (bahkan bertambah) peminat novel, buku, majalah, dll. meskipun telah muncul media baru dengan segala kemudahan akses yang ditawarkannya. Keistimewaan media cetak antara lain, saat pembaca tidak tahu apa yang ingin dibacanya, namun ia akan menemukannya setelah membolak-balik korannya. Selama manusia masih mempunyai keingintahuan intelektual, kebiasaan itu takkan hilang, dan perlu waktu lama sistem informasi otomatis akan menggantikannya.
7. Membuka jalan globalisasi. Keberadaan teknologi baru memiliki peluang besar untuk menyebarkan budaya-budaya luar, yang akhirnya melahirkan suatu budaya baru akibat akulturasi (contoh: budaya hybrid). Hal ini merupakan ancaman serius bagi budaya nasional yang perlahan dapat terkikis atau bahkan hilang sama sekali.

III. PENUTUP

Implikasi revolusi komunikasi membawa dampak positif dan negatif bagi semua khalayak dalam pembahasan ini khususnya masyarakat Indonesia. Produk dari revolusi komunikasi ini adalah terjadinya globalisasi dunia. Di mana perkembangan komunikasi sangat pesat dan luas tanpa mengenal batas geografis, dan seakan-akan dunia ini sempit karena kemudahan mengakses segala sesuatu.
PERSAUDARAAN DAN PERSATUAN ANTAR UMAT MUSLIM

Asslamu’alaikum Wr. Wb.

الحمد لله رب العالمين وبه نستعين وعلى أمور الدنيا و الدين، والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين سيدنا ومولنا محمد وعلى أله وصحبه و سلم أجمعين. وقال الله تعالى فى كتابه الكريم: أعوذ بالله من الشيطان الرجيم، بسم الله الرحمن الرحيم، واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تتفرقوا. الأية. أما بعد.

Yang saya hormati, para Alim ‘Ulama …
Yang saya hormati, Aparat Pemerintah dan Aparat Keamanan…
Dan para hadirin yang dirahmati Allah…
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah swt atas segala nikmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul dan bermuwajjahah di tempat yang penuh barakah ini dalam keadaan sehat wal afiat, amin… amin… amin… ya Rabbal ‘Alamin…
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad saw. Yang telah menunjukkan kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang, dan dari zaman biadab menuju zaman yang beradab, yaitu dengan tersiarnya ajaran Islam.
Hadirin yang diberkahi Allah, pada kesempatan ini marilah kita bersama-sama meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Juga mari kita tingkatkan persatuan dan persaudaraan kita. Di dalam syariat Islam, Allah mewajibkan kepada para hambanya untuk selalu berpegang teguh pada agama Allah dalam setiap tindakan dan selalu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan menghindarkan diri dari perpecahan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 103;

واعتصموا بحبل الله جميعا ولا تتفرقوا.

“dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah bercerai berai…”

Rasulullah saw juga menegaskan;

إن الله يرضى لكم ثلاثا: أن تعبدوه ولا تشركوا به شيئا، وأن تعتصموا بحبل الله جميعا ولا تتفرقوا، وأن تناصحوا

“sesungguhnya Allah ridho kepada kalian akan tiga perkara:
1. Supaya kamu sekalian beribadah kepada Allah dan kalian tidak menyekutukan sesuatupun dengan-Nya.
2. Agar supaya kamu semua berpegang teguh kepada agama Allah dan janganlah kamu semua bercerai berai.
3. Agar supaya kamu sekalian saling memberi nasihat.”

Dalil di atas sudah jelas bahwa dalam agama Islam persatuan dan kesatuan itu diwajibkan. Karena sesungguhnya umat manusia itu bersaudara, terutama umat Islam. Maka dari itu, marilah kita beribadah kepada Allah dan jangan sekali-kali menyekutukan Allah. Karena Allah tidak akan menciptakan hambanya kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya. Dan juga selalu berpegang teguh terhadap syariat yang telah ditentukan oleh Allah. Dan saling menasihati satu sama lain, agar kalian tetap bersatu dan tidak saling berpecah belah.
Bahkan agama Islam mengajarkan bahwa umat Islam adalah umat yang satu. Yang mempunyai tujuan sama, yakni saling berpegang teguh pada ajaran Allah dan tidak akan membiarkan terjadinya perpecahan, perselisihan, permusuhan, dan tindakan sewenang-wenang.
Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya’ ayat 92;

إن هذه أمتكم أمة واحدة وأنا ربكم فاعبدون.

“sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu. Dan Aku adalah Tuhanmu, maka beribadahlah kamu semua…”

Hadirin Rahimakumullah, persaudaraan, persahabatan, dan persatuan dalam pandangan Islam adalah merupakan dasar atau kaidah yang besar di antara jenis manusia. Apapun golongan, suku, bahasa, daerah, atau negaranya, selama mereka masih berpegang pada syariat Allah berarti mereka masih dalam satu bangunan kokoh dalam satu kesatuan masyarakat yang kokoh pula.
Rasulullah saw mengbaratkan persaudaraan dalam Islam bagaikan tiang atau bangunan yang kokoh, sebagaimana disebutkan dalam hadits beliau;

المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضهم بعضا.

“Seorang Mu’min terhadap Mu’min lainnya itu sperti bangunan, di mana sebagian menguatkan sebagian lainnya” (HR. Muslim)

Dari sini sudah jelas bahwa bila semua warga negara menyadari akan arti pentingnya persaudaraan, persahabatan, serta persatuan dan kesatuan bangsa, maka dalam negara kita tidak akan muncul pergolakan, kerusuhan, terorisme, dan perbuatan kriminal lainnya. Sehingga dengan demikian akan tercipta suatu bangunan negara yang kuat, kokoh, dan tidak mudah diombang-ambingkan oleh bangsa lain.
Hadirin sekalian, demikian beberapa materi tentang persaudaraan, persahabatan dan persatuan antar umat Muslim, semoga dapat bermanfaat bagi kita sekalian. Dan apabila terdapat kekurangan dan kesalaha, saya selaku hamba yang lemah mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhirul kalam
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

makalah Broadcasting

Mempersiapkan Diri untuk Penampilan
Oleh: Nafiez, Zia, Echa

BAB I
PENDAHULUAN
Ada ungkapan bijak yang mutlak harus diperhatikan penyiar (broadcaster), "siapa yang tidak melakukan persiapan, berarti ia siap untuk gagal". Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa persiapan itu sangat penting dalam setiap pekerjaan atau tugas. Tidak hanya dalam penyiaran, tetapi semua pekerjaan mutlak membutuhkan persiapan. Makalah ini akan membahas tentang "Mempersiapkan Diri untuk Penampilan".
Penampilan yang dimaksud pada kerja Broadcaster meliputi tata busana, tata rias, dan actingnya. Penampilan-penampilan tersebut harus disesuaikan dengan acara dan tema yang dibawakannya. Dalam penampilannya, broadcaster tidak boleh melupakan gerak tubuh, ekspresi wajah, kontak mata dan sebagainya. Karena hal-hal tersebut dapat membantu apa yang disampaikan broadcaster kepada audience.




BAB II
PEMBAHASAN
A. Persiapan Siaran
Siapa yang tidak melakukan persiapan, berarti ia bersiap untuk gagal. Ungkapan bijak itu mutlak diperhatikan penyiar (broadcaster). Persiapan yang harus dilakukan broadcaster sebelum mengudara, antara lain:
1. Sediakan waktu luang minimal 15 menit sebelum mengudara di dalam ruang siaran (studio), untuk melakukan persiapan fisik, mental, dan materi siaran. Pastikan diri anda merasa rileks dan nyaman. Duduk dengan nyaman dan tegak, jangan membungkuk karena akan mempengaruhi kualitas suara diafragma. Pastikan anda sudah menguasai materi siaran, naskah sudah di tangan dan dipelajari berulang-ulang. Jika perlu pergilah ke toilet!.
2. Pastikan semua perlengkapan siaran berfungsi: pemancar, line telephone, lagu-lagu atau musik, headphone, spot iklan, dan sebagainya.
3. Pelajari program siaran. Jika perlu menyusun run down atau poin-poin bahan pembicaraan.

Kiat-kiat sebelum mengudara:
1. Untuk kualitas suara, hindari minuman bersoda dan mengandung susu. Jangan makan permen atau coklat sebelum mengudara karena gula akan membuat ludah mengental.
2. Yakinkan bahwa segala keperluan siaran sudah tersedia, seperti: skrip, pensil, kertas, microphone, dan sebagainya.
3. Pakailah baju yang longgar dan nyaman.
4. Sebelum masuk studio lakukan latihan pernafasan dan pemanasan suara.
5. Ambillah istirahat satu – dua menit untuk melemaskan leher dan bahu. Ambil nafas dalam-dalam untuk memusatkan pikiran dan badan.
6. Periksa letak tubuh terhadap posisi microphone. Buat posisi yang nyaman.
7. Ingatkan diri anda merasa nyaman dan enjoy.




B. Penampilan MC atau Broadcaster
Yang dimaksud dengan penampilan pada pelaksanaan kerja MC atau Broadcaster meliputi: tata busana, tata rias, dan actingnya. Penampilan MC atau Broadcaster menyesuaikan dengan jenis acara yang dibawanya.
Seorang MC atau Broadcaster tidak hanya bertugas sebagai pembaca acara, tetapi harus bisa exist atau diakui keberadaannya dalam acara yang dibawa, harus menampilkan dirinya secara keseluruhan dengan ekspresi dan antusias yang berperan dalam menciptakan suasana yang diinginkan, harus pandai memanfaatkan audience sehingga mampu membentuk hubungan yang akrab dan menggembirakan, dan harus dapat menikmati pekerjaannya.
Sebelum kita melaksanakan tugas sebagai MC atau broadcaster, terlebih dahulu kita gunakan tahapan-tahapan berikut ini:
Tahapan Pertama, kumpulkan informasi acara tersebut. Bisa melalui panitia atau tim produksi.
Tahapan Kedua, siapkan bahan pembicaraan apa yang akan kita tampilkan sesuai dengan tema dan audience yang akan menjadi komunikan.
Tahapan Ketiga, tugas anda bukan hanya membacakan acara, tetapi juga mengecek kesiapan, mengontrol waktu, dan membuat para hadirin puas.
Selain itu diatas, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Posisi anda sangat mempengaruhi acara anda secara keseluruhan, maka dari itu cari posisi yang aman bagi anda. Jangan terlalu over acting. Pilihlah microphone yang paling baik, yang dapat menjadikan anda semakin percaya diri.
Dalam menciptakan suasana kebersamaan dan dialogis antara MC atau Broadcaster dengan audiencenya, perlu mengusahakan agar pembicaraan memiliki emosi atau emotional content. Hal itu dapat dilakukan dengan:
• Mempertegas kata
Cara ini dipergunakan saat membacakan keputusan, atau hal-hal yang penting:
Contoh:
"setelah mempelajari, menimbang, dan memutuskan…pemenang festival Film Dakwah 2009 adalah…"

• Mengulang kata
Kiat ini sangat sederhana. Anda dapat mengulangi kata atau kalimat yang merupakan informasi penting.
Contoh:
"penyanyi yang satu ini dikenal sebagai penyanyi legendaris… ya penyanyi legendaris….karena lagu-lagunya telah melegenda dari masa ke masa! Iwan Fals…"
• Menunda kata
Untuk menarik audience agar memberikan perhatian lebih, anda dapat menunda informasi penting yang akan disampaikan.
Contoh:
"hadirin, sesaat lagi kita akan memasuki acara kuis. Bagi anda yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar, disediakan hadiah tunai sebesar…lima ratus juta rupiah…wowww!"
• Memperpanjang kata
Muatan emosi dan penekanan dapat anda lakukan dengan memperpanjang kata yang penting.
Contoh:
"dan inilah juara bertahan kita mala mini…CRIIISSJOOOOONN…!!!"
Dalam membawakan acara, anda dapat menarik perhatian audience dengan suara yang bervariasi atau Voice Act. Tujuannya hanya untuk sekedar improvisasi atau untuk menunjukkan identitas.
Gunakan lelucon segar asal tidak vulgar dalam membawakan acara, agar audience tidak merasa kaku atau jenuh. Dan yang perlu diperhatikan, humor-humor kecil tersebut harus disesuaikan dengan tema acara.

C. Gerak Tubuh
Ketika kita akan memberikan suatu pembicaraan, kita cenderung memusatkan pada aspek berkomunikasi verbal. Kita hanya memperhatikan pada apa yang akan kita katakana. Kita bisa jadi sadar bahwa kita perlu menggunakan tangan, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata dengan audience untuk membantu mempertahankan hubungan. Tetapi kita jarang memperhatikan aspek-aspek penampilan seperti ini dalam penyampaian pembicaraan.
Dalam bagian ini kita akan mempertimbangkan pragmatika gerakan tubuh, isyarat-isyarat dan ekspersi wajah yang mempengaruhi penilaian keefektifan selama suatu pembicaraan berlangsung. Para ahli sepakat bahwa ekspresi-ekspresi non verbal itu penting sekali bagi interpretasi maknanya.
Tujuan mempelajari bagaimana meningkatkan penampilan-penampilan non verbal bukanlah untuk memperdayakan audience, tetapi untuk memberikan kesan pada mereka atas kemampuan anda.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu anda lakukan:
1. Gerakan Tubuh: sebagian besar ahli menyarankan para pembicara berdiri tegak dan seimbang ketika sedang berbicara. Waktu paling produktif untuk gerakan tubuh adalah selama transisi-transisi verbal, yaitu saat anda memberikan petunjuk visual dengan mengambil langkah seperlunya.
2. Gerak Isyarat: kebanyakan ahli sepakat bahwa memberi gerak isyarat itu suatu cara untuk membebaskan ketegangan dan menegaskan pokok-pokok yang penting.
3. Ekspresi Wajah: kebanyakan ahli percaya bahwa ekspresi wajah dalam mengadakan presentasi, memadu acara, atau berbicara di depan audience akan menjaga diri.
4. Pakaian dan Penampilan Umum: pakaian dan penampilan menyesuaikan dengan acara dan tema yang dibawakan.


BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Persiapan bagi seorang broadcaster merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Seperti halnya profesi-profesi lain yang juga memerlukan persiapan sebelum memulai pekerjaannya atau tugasnya.
Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan adalah penampilan broadcaster dalam melaksanakan tugasnya. Penampilan yang dimaksud adalah penampilan busana, make-up, dan acting.
Tugas MC atau broadcaster tidak hanya membacakan acara, tetapi juga sebagai pengontrol acara, dan membuat hadirin atau audience puas. Agar dalam penyajian tidak terkesan monoton, MC atau broadcaster harus bisa membawakan acara dengan baik, dengan menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Gerak tubuh, gerak isyarat, ekspresi wajah, dan kontak mata sangat membantu dalam penyampaian yang baik.
Demikian makalah yang membahas tentang "Mempersiapkan Diri untuk Penampilan" kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik, saran, dan masukan sangat penting guna perbaikan ke depan.


DAFTAR PUSTAKA
Amir, Fatmawati dan Ade Sofyan Mulazid, Cara Cepat Menjadi MC Handal, Kalam Pustaka, Jakarta: 2007
Llyod, H. Goodall Jr. dan Christopher L. Wagen, Presentasi Persuasif, Gaya Media Pratama, Jakarta: 1995
Syamsul, Asep M. Romli, Broadcast Journalism, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung: 2004

RINGKASAN HASIL DISKUSI
A. Pertanyaan
1. Bagaimana jika ada Penyiar Radio melakukan siaran dengan penampilan seadanya yang tidak rapi dan resmi? Karena Penyiar Radio tidak perlu tampil di depan layar!
2. Bagaimana persiapan penyiar sebelum acara agar tampil maksimal?
B. Jawaban
1. Sebenarnya tidak ada masalah dengan pakaian atau penampilan yang digunakan oleh Penyiar Radio, namun pada umumnya, setiap Stasiun Radio pasti mempunyai peraturan yang berbeda-beda dan pasti ada salah satu peraturan yang menekankan pada kedisiplinan, kesopanan, dan kerapian. Perlu diketahui juga, pakaian mempengaruhi penampilan.
2. Penyiar sebelum acara di mulai harus datang lebih awal dan mempersiapkan atau mengecek sound system yang akan dipakai. Selain itu penyiar terlebih dahulu makan dan minum secukupnya agar tidak pingsan pada saat acara.