20 Desember 2009

makalah Broadcasting

Mempersiapkan Diri untuk Penampilan
Oleh: Nafiez, Zia, Echa

BAB I
PENDAHULUAN
Ada ungkapan bijak yang mutlak harus diperhatikan penyiar (broadcaster), "siapa yang tidak melakukan persiapan, berarti ia siap untuk gagal". Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa persiapan itu sangat penting dalam setiap pekerjaan atau tugas. Tidak hanya dalam penyiaran, tetapi semua pekerjaan mutlak membutuhkan persiapan. Makalah ini akan membahas tentang "Mempersiapkan Diri untuk Penampilan".
Penampilan yang dimaksud pada kerja Broadcaster meliputi tata busana, tata rias, dan actingnya. Penampilan-penampilan tersebut harus disesuaikan dengan acara dan tema yang dibawakannya. Dalam penampilannya, broadcaster tidak boleh melupakan gerak tubuh, ekspresi wajah, kontak mata dan sebagainya. Karena hal-hal tersebut dapat membantu apa yang disampaikan broadcaster kepada audience.




BAB II
PEMBAHASAN
A. Persiapan Siaran
Siapa yang tidak melakukan persiapan, berarti ia bersiap untuk gagal. Ungkapan bijak itu mutlak diperhatikan penyiar (broadcaster). Persiapan yang harus dilakukan broadcaster sebelum mengudara, antara lain:
1. Sediakan waktu luang minimal 15 menit sebelum mengudara di dalam ruang siaran (studio), untuk melakukan persiapan fisik, mental, dan materi siaran. Pastikan diri anda merasa rileks dan nyaman. Duduk dengan nyaman dan tegak, jangan membungkuk karena akan mempengaruhi kualitas suara diafragma. Pastikan anda sudah menguasai materi siaran, naskah sudah di tangan dan dipelajari berulang-ulang. Jika perlu pergilah ke toilet!.
2. Pastikan semua perlengkapan siaran berfungsi: pemancar, line telephone, lagu-lagu atau musik, headphone, spot iklan, dan sebagainya.
3. Pelajari program siaran. Jika perlu menyusun run down atau poin-poin bahan pembicaraan.

Kiat-kiat sebelum mengudara:
1. Untuk kualitas suara, hindari minuman bersoda dan mengandung susu. Jangan makan permen atau coklat sebelum mengudara karena gula akan membuat ludah mengental.
2. Yakinkan bahwa segala keperluan siaran sudah tersedia, seperti: skrip, pensil, kertas, microphone, dan sebagainya.
3. Pakailah baju yang longgar dan nyaman.
4. Sebelum masuk studio lakukan latihan pernafasan dan pemanasan suara.
5. Ambillah istirahat satu – dua menit untuk melemaskan leher dan bahu. Ambil nafas dalam-dalam untuk memusatkan pikiran dan badan.
6. Periksa letak tubuh terhadap posisi microphone. Buat posisi yang nyaman.
7. Ingatkan diri anda merasa nyaman dan enjoy.




B. Penampilan MC atau Broadcaster
Yang dimaksud dengan penampilan pada pelaksanaan kerja MC atau Broadcaster meliputi: tata busana, tata rias, dan actingnya. Penampilan MC atau Broadcaster menyesuaikan dengan jenis acara yang dibawanya.
Seorang MC atau Broadcaster tidak hanya bertugas sebagai pembaca acara, tetapi harus bisa exist atau diakui keberadaannya dalam acara yang dibawa, harus menampilkan dirinya secara keseluruhan dengan ekspresi dan antusias yang berperan dalam menciptakan suasana yang diinginkan, harus pandai memanfaatkan audience sehingga mampu membentuk hubungan yang akrab dan menggembirakan, dan harus dapat menikmati pekerjaannya.
Sebelum kita melaksanakan tugas sebagai MC atau broadcaster, terlebih dahulu kita gunakan tahapan-tahapan berikut ini:
Tahapan Pertama, kumpulkan informasi acara tersebut. Bisa melalui panitia atau tim produksi.
Tahapan Kedua, siapkan bahan pembicaraan apa yang akan kita tampilkan sesuai dengan tema dan audience yang akan menjadi komunikan.
Tahapan Ketiga, tugas anda bukan hanya membacakan acara, tetapi juga mengecek kesiapan, mengontrol waktu, dan membuat para hadirin puas.
Selain itu diatas, terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan. Posisi anda sangat mempengaruhi acara anda secara keseluruhan, maka dari itu cari posisi yang aman bagi anda. Jangan terlalu over acting. Pilihlah microphone yang paling baik, yang dapat menjadikan anda semakin percaya diri.
Dalam menciptakan suasana kebersamaan dan dialogis antara MC atau Broadcaster dengan audiencenya, perlu mengusahakan agar pembicaraan memiliki emosi atau emotional content. Hal itu dapat dilakukan dengan:
• Mempertegas kata
Cara ini dipergunakan saat membacakan keputusan, atau hal-hal yang penting:
Contoh:
"setelah mempelajari, menimbang, dan memutuskan…pemenang festival Film Dakwah 2009 adalah…"

• Mengulang kata
Kiat ini sangat sederhana. Anda dapat mengulangi kata atau kalimat yang merupakan informasi penting.
Contoh:
"penyanyi yang satu ini dikenal sebagai penyanyi legendaris… ya penyanyi legendaris….karena lagu-lagunya telah melegenda dari masa ke masa! Iwan Fals…"
• Menunda kata
Untuk menarik audience agar memberikan perhatian lebih, anda dapat menunda informasi penting yang akan disampaikan.
Contoh:
"hadirin, sesaat lagi kita akan memasuki acara kuis. Bagi anda yang dapat menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar, disediakan hadiah tunai sebesar…lima ratus juta rupiah…wowww!"
• Memperpanjang kata
Muatan emosi dan penekanan dapat anda lakukan dengan memperpanjang kata yang penting.
Contoh:
"dan inilah juara bertahan kita mala mini…CRIIISSJOOOOONN…!!!"
Dalam membawakan acara, anda dapat menarik perhatian audience dengan suara yang bervariasi atau Voice Act. Tujuannya hanya untuk sekedar improvisasi atau untuk menunjukkan identitas.
Gunakan lelucon segar asal tidak vulgar dalam membawakan acara, agar audience tidak merasa kaku atau jenuh. Dan yang perlu diperhatikan, humor-humor kecil tersebut harus disesuaikan dengan tema acara.

C. Gerak Tubuh
Ketika kita akan memberikan suatu pembicaraan, kita cenderung memusatkan pada aspek berkomunikasi verbal. Kita hanya memperhatikan pada apa yang akan kita katakana. Kita bisa jadi sadar bahwa kita perlu menggunakan tangan, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata dengan audience untuk membantu mempertahankan hubungan. Tetapi kita jarang memperhatikan aspek-aspek penampilan seperti ini dalam penyampaian pembicaraan.
Dalam bagian ini kita akan mempertimbangkan pragmatika gerakan tubuh, isyarat-isyarat dan ekspersi wajah yang mempengaruhi penilaian keefektifan selama suatu pembicaraan berlangsung. Para ahli sepakat bahwa ekspresi-ekspresi non verbal itu penting sekali bagi interpretasi maknanya.
Tujuan mempelajari bagaimana meningkatkan penampilan-penampilan non verbal bukanlah untuk memperdayakan audience, tetapi untuk memberikan kesan pada mereka atas kemampuan anda.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu anda lakukan:
1. Gerakan Tubuh: sebagian besar ahli menyarankan para pembicara berdiri tegak dan seimbang ketika sedang berbicara. Waktu paling produktif untuk gerakan tubuh adalah selama transisi-transisi verbal, yaitu saat anda memberikan petunjuk visual dengan mengambil langkah seperlunya.
2. Gerak Isyarat: kebanyakan ahli sepakat bahwa memberi gerak isyarat itu suatu cara untuk membebaskan ketegangan dan menegaskan pokok-pokok yang penting.
3. Ekspresi Wajah: kebanyakan ahli percaya bahwa ekspresi wajah dalam mengadakan presentasi, memadu acara, atau berbicara di depan audience akan menjaga diri.
4. Pakaian dan Penampilan Umum: pakaian dan penampilan menyesuaikan dengan acara dan tema yang dibawakan.


BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP
Persiapan bagi seorang broadcaster merupakan hal mutlak yang harus dilakukan. Seperti halnya profesi-profesi lain yang juga memerlukan persiapan sebelum memulai pekerjaannya atau tugasnya.
Dalam hal ini yang perlu dipersiapkan adalah penampilan broadcaster dalam melaksanakan tugasnya. Penampilan yang dimaksud adalah penampilan busana, make-up, dan acting.
Tugas MC atau broadcaster tidak hanya membacakan acara, tetapi juga sebagai pengontrol acara, dan membuat hadirin atau audience puas. Agar dalam penyajian tidak terkesan monoton, MC atau broadcaster harus bisa membawakan acara dengan baik, dengan menggunakan komunikasi verbal dan non verbal. Gerak tubuh, gerak isyarat, ekspresi wajah, dan kontak mata sangat membantu dalam penyampaian yang baik.
Demikian makalah yang membahas tentang "Mempersiapkan Diri untuk Penampilan" kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik, saran, dan masukan sangat penting guna perbaikan ke depan.


DAFTAR PUSTAKA
Amir, Fatmawati dan Ade Sofyan Mulazid, Cara Cepat Menjadi MC Handal, Kalam Pustaka, Jakarta: 2007
Llyod, H. Goodall Jr. dan Christopher L. Wagen, Presentasi Persuasif, Gaya Media Pratama, Jakarta: 1995
Syamsul, Asep M. Romli, Broadcast Journalism, Yayasan Nuansa Cendekia, Bandung: 2004

RINGKASAN HASIL DISKUSI
A. Pertanyaan
1. Bagaimana jika ada Penyiar Radio melakukan siaran dengan penampilan seadanya yang tidak rapi dan resmi? Karena Penyiar Radio tidak perlu tampil di depan layar!
2. Bagaimana persiapan penyiar sebelum acara agar tampil maksimal?
B. Jawaban
1. Sebenarnya tidak ada masalah dengan pakaian atau penampilan yang digunakan oleh Penyiar Radio, namun pada umumnya, setiap Stasiun Radio pasti mempunyai peraturan yang berbeda-beda dan pasti ada salah satu peraturan yang menekankan pada kedisiplinan, kesopanan, dan kerapian. Perlu diketahui juga, pakaian mempengaruhi penampilan.
2. Penyiar sebelum acara di mulai harus datang lebih awal dan mempersiapkan atau mengecek sound system yang akan dipakai. Selain itu penyiar terlebih dahulu makan dan minum secukupnya agar tidak pingsan pada saat acara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar